LA PAZ – Presiden Bolivia Luis Arce pada Senin (17/5) menyerukan otoritas kesehatan untuk menggenjot kampanye vaksinasi massal negara itu dengan kiriman baru vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi China, Sinopharm.
“Ini adalah semua vaksin yang kami janjikan,” kata Arce, menyusul kedatangan kiriman vaksin di Bandara El Alto di area metropolitan La Paz.
“Kini tugas kami adalah memvaksinasi, tugas kami adalah untuk menghabiskan seluruh stok vaksin kami untuk mengimunisasi sebanyak mungkin warga Bolivia guna memperkecil kemungkinan warga tertular penyakit itu,” ujar Arce.
“Kita masih berperang melawan virus corona, jadi kita harus tetap waspada,” katanya.
“Secara umum vaksinasi di seluruh dunia bukanlah kompetisi antara berbagai negara, namun pertarungan antara kemanusiaan dan COVID-19,” ujar Huang Yazhong, Duta Besar China untuk Bolivia. Dia menambahkan bahwa pemerintah China “bersikeras tentang gagasan bahwa seluruh dunia merupakan satu komunitas.”
Menteri Kesehatan dan Olahraga Bolivia Jeyson Auza mengatakan kiriman terbaru vaksin Sinopharm itu akan mempercepat proses vaksinasi di negaranya, yang menargetkan untuk mengimunisasi 100 persen dari populasi yang “dapat divaksinasi.”
Sejauh ini, sekitar 1.106.725 orang telah menjalani vaksinasi di seluruh penjuru Bolivia, dengan 821.241 orang sudah menerima dosis pertama dan 285.484 telah mendapatkan dosis kedua.
Sampai saat ini, Bolivia telah melaporkan 332.567 kasus dan 13.517 kematian akibat virus tersebut, menurut data dari Kementerian Kesehatan dan Olahraga Bolivia. [Xinhua]