BEIJING – Ibu kota China, Beijing, memutuskan untuk membatalkan pameran dan acara berskala besar yang dijadwalkan pada bulan ini. Keputusan itu diambil setelah tiga kasus baru penularan lokal COVID-19 dikonfirmasi dalam 12 jam pertama pada Rabu (4/8).
Pemerintah Kota Beijing telah mendesak departemen-departemen terkait untuk melakukan penyelidikan epidemiologi tepat waktu pada kelompok kontak dekat tertentu dengan mobilitas besar, seperti pengemudi taksi, pengemudi transportasi berbagi tumpangan (ride-hailing), dan petugas pengiriman.
Beijing berencana untuk meningkatkan penapisan (screening) terhadap orang-orang yang memasuki kota tersebut dari daerah dengan laporan kasus COVID-19. Kota itu juga mendesak departemen terkait untuk lebih memperhatikan para tenaga kesehatan di garis depan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Selain itu, simpul lalu lintas dan bandara di ibu kota China itu diminta untuk memperkuat langkah pencegahan dan pengendalian dalam membendung penyebaran virus corona. Tempat-tempat umum seperti taman, objek wisata, lokasi pertunjukan, bioskop, dan perpustakaan harus membatasi jumlah pengunjung secara ketat serta menerapkan sistem reservasi dan sif bergantian.
Sementara itu, Beijing sedang mengkaji kemungkinan rencana kerja untuk mengatur kembalinya siswa ke sekolah pada musim gugur mendatang, menurut pemerintah kota tersebut.
Tiga kasus baru itu merupakan kontak dekat dari kasus terkonfirmasi yang dilaporkan pada pekan lalu. Dua kasus di antaranya merupakan kerabat pasien, sementara satu lainnya berada dalam penerbangan yang sama dengan pasien, ujar Pang Xinghuo, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kota Beijing.
Beijing telah mengklasifikasikan dua kompleks permukiman sebagai area berisiko menengah COVID-19, sementara bagian kota lainnya tetap berisiko rendah.
Sebanyak 50 kontak dekat dari kasus baru itu telah dilacak, dan lebih banyak kontak yang berkaitan dengan tempat-tempat berisiko sedang diverifikasi. [Xinhua]