KAMPALA – Bank Dunia pada Rabu (30/6) mengumumkan bahwa pihaknya mengalokasikan lebih dari 4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.539) untuk pembelian dan distribusi vaksin COVID-19 bagi 51 negara berkembang, dengan setengahnya berada di Benua Afrika.
Menurut pernyataan yang diunggah di situs web lembaga pembiayaan global tersebut, lebih dari setengah pembiayaan itu berasal dari Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association), badan dana Bank Dunia untuk negara-negara termiskin di dunia, dalam bentuk hibah atau pinjaman sangat lunak.
Sejak awal pandemi, “Kelompok Bank Dunia telah menyetujui lebih dari 150 miliar dolar AS untuk memerangi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial akibat pandemi,” ungkap pernyataan itu.
Paket pembiayaan tersebut bersifat fleksibel dan negara-negara dapat menggunakan uang itu untuk memperoleh dosis vaksin melalui COVAX, Tim Tugas Pemerolehan Vaksin Afrika (Africa Vaccine Acquisition Task Team/AVATT), atau sumber lain, katanya.
Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk memperkuat sistem kesehatan seperti rantai dingin vaksin, pelatihan tenaga kesehatan, sistem data dan informasi, serta kampanye komunikasi dan penjangkauan untuk memastikan penerimaan vaksinasi.
Menurut pernyataan itu, Bank Dunia bermitra dengan Uni Afrika dan Pusat Pengendalian Penyakit Afrika (CDC Afrika) untuk mendukung inisiatif AVATT dengan sumber daya yang memungkinkan negara-negara untuk membeli dan mendistribusikan vaksin bagi hingga 400 juta orang di seluruh Benua Afrika.
Bank Dunia juga membentuk gugus tugas dengan Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), serta mitra lainnya untuk melacak, mengoordinasikan, dan memajukan pengiriman vaksin COVID-19 ke negara-negara berkembang, demikian menurut pernyataan tersebut. [Xinhua]