Seorang pekerja melakukan pengasapan antinyamuk di Dhaka, Bangladesh, pada 15 Juni 2021. (Xinhua)
Bangladesh pada Selasa (18/10) melaporkan jumlah kasus harian demam berdarah dengue (DBD) tertinggi dengan 900 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus di negara tersebut naik menjadi 26.938 sejauh ini pada 2022.
DHAKA, 19 Oktober (Xinhua) — Sebanyak 900 orang didiagnosis terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Bangladesh dalam 24 jam terakhir pada Selasa (18/10), jumlah kasus harian tertinggi sejauh ini pada 2022, demikian disampaikan oleh Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (Directorate General of Health Services/DGHS) Bangladesh.
Menurut data yang dilaporkan oleh DGHS di bawah Kementerian Kesehatan Bangladesh, di Dhaka saja terdapat 528 orang yang didiagnosis menderita DBD pada Selasa.
Dengan kasus-kasus baru yang dilaporkan hingga Selasa pukul 08.00 waktu setempat, jumlah kasus DBD melonjak menjadi 26.938 kasus di Bangladesh sejauh ini pada 2022, kata DGHS.
Sejumlah rumah sakit di seluruh penjuru negeri memulangkan 23.612 pasien DBD usai menjalani perawatan pada periode 1 Januari hingga 18 Oktober tahun ini.
Pada Oktober, 10.846 kasus DBD dilaporkan setelah 9.911 orang terinfeksi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu pada September, menurut DGHS, yang juga mengonfirmasi 99 kematian akibat DBD sejauh ini pada 2022.
Seorang pekerja melakukan pengasapan antinyamuk di sebuah jalan di Dhaka, Bangladesh, pada 11 September 2022. (Xinhua)
Selain 44 kematian yang dilaporkan sejauh ini pada Oktober, terdapat 34 kematian pada September, 11 kematian pada Agustus, sembilan kematian pada Juli, dan satu kematian pada Juni, kata DGHS.
Negara Asia Selatan dengan populasi sekitar 170 juta penduduk itu sangat rentan terhadap virus tersebut karena keselamatan hayati (biosecurity) yang tidak memadai dan pengawasan penyakit yang kurang baik.
Dalam kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan nyeri sendi, mual, muntah, ruam, masalah pernapasan, pendarahan, dan kegagalan organ.
Pemerintah Bangladesh meminta lembaga-lembaga negara untuk melakukan upaya yang lebih terkoordinasi guna mengendalikan wabah penyakit yang ditularkan oleh beberapa spesies nyamuk dengan genus Aedes itu. [Xinhua]