CANBERRA – Pemerintah Australia mengumumkan pemberian bantuan bencana baru untuk warga yang terdampak penerapan karantina wilayah (lockdown) virus corona.
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Menteri Keuangan Josh Frydenberg, dan Menteri Manajemen Kedaruratan David Littleproud pada Kamis (3/6) mengatakan dalam konferensi pers bahwa warga berusia 17 tahun ke atas yang kehilangan pekerjaan akibat lockdown akan menerima “bantuan bencana COVID sementara” yang diberikan setiap pekan.
Warga akan dianggap memenuhi syarat apabila dapat membuktikan bahwa mereka kehilangan pendapatan akibat lockdown, telah menggunakan semua hak cuti sakit pandemi mereka, dan bahwa mereka hanya memiliki kurang dari 10.000 dolar Australia (1 dolar Australia = Rp11.054) dalam bentuk “aset likuid”.
Para penerima yang memenuhi syarat yang bekerja lebih dari 20 jam per pekan akan menerima bantuan sebesar 500 dolar Australia, atau 325 dolar Australia jika bekerja kurang dari 20 jam per pekan.
“Kita bicara tentang orang yang berusaha bertahan hidup hingga pekan berikutnya,” kata Morrison kepada wartawan di Canberra.
“Orang yang biasanya berada dalam situasi ekonomi di mana setiap dolar berharga.”
“Yang penting adalah bisnis mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan rumah tangga mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.”
Keputusan ini dikeluarkan setelah pemerintah Victoria meminta bantuan finansial federal usai memperpanjang pembatasan untuk wilayah Melbourne selama tujuh hari.
Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, merupakan negara bagian yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19 di negara itu.
“Namun, menurut saya, sebagai orang Victoria, kondisi ini sangat menghancurkan negara bagian kami,” kata Frydenberg pada Rabu (2/6) dalam konferensi pers lainnya.
Menurutnya, warga Victoria telah menjalani lockdown selama 140 hari, sedangkan rata-rata di negara bagian lain adalah enam hari, “sangat kontras.” [Xinhua]