KUNMING – Kota Ruili di Provinsi Yunnan, China barat daya, pada Senin (5/7) memberlakukan pembatasan masuk dan keluar setelah kemunculan sejumlah kasus baru COVID-19.
Kota itu pada Minggu (4/7) melaporkan tiga kasus terkonfirmasi baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal. Pihak berwenang telah mengimbau warga agar tidak memasuki atau meninggalkan kota itu kecuali memang mendesak.
Kantor pusat pencegahan dan pengendalian COVID-19 kota tersebut mengatakan pengujian asam nukleat inklusif terhadap seluruh warga akan diluncurkan di wilayah Kota Ruili dan kawasan Wanding, dengan semua biaya terkait tes ditanggung pemerintah.
Ruili, yang terletak di sepanjang wilayah perbatasan China dengan Myanmar, telah melaporkan puluhan kasus penularan lokal COVID-19 sejak 30 Maret selama merebaknya wabah baru-baru ini. Lonjakan kembali jumlah kasus sempat mereda pada April di tengah kebijakan antiepidemi yang diperketat dan beberapa kampanye tes COVID-19 di seluruh kota.[Xinhua]