SYDNEY – Tingkat infeksi COVID-19 di penjara Amerika Serikat (AS) telah mencapai 34 persen, menurut seorang ahli.
“Rumah tahanan dan penjara menjadi tempat merebaknya sejumlah wabah COVID-19 terbesar di AS, dengan beberapa fasilitas mendekati angka 4.000 kasus … di penjara AS, tingkat infeksinya adalah 34 dari 100,” tulis Danielle Wallace, lektor kepala di Fakultas Kriminologi dan Peradilan Pidana di Arizona State University, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Rabu (18/8) di The Conversation, outlet media daring yang berbasis di Melbourne yang merilis berita dan artikel yang dibuat para akademisi dan peneliti.
Alasan utama tingkat infeksi COVID-19 yang begitu tinggi adalah para petugas pemasyarakatan, yang sejak lama berperan penting dalam penyebaran berbagai penyakit menular selama bertahun-tahun, ungkap Wallace, sembari menyebut mereka “mata rantai yang lemah.”
“Kondisi penjara saat ini — termasuk ventilasi yang buruk, terlalu padat, dan kurangnya ruang untuk menerapkan jaga jarak sosial (social distancing), serta isolasi — membuat penyakit pernapasan seperti COVID-19 sangat sulit dikendalikan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa jumlah tahanan di banyak negara bagian di AS masih pada kapasitas setidaknya 100 persen selama pandemi.
Wallace juga mengaitkan tingkat infeksi yang tinggi di penjara-penjara AS dengan kurangnya jumlah staf dan juga tingkat vaksinasi yang rendah di kalangan para petugas pemasyarakatan dan tahanan.
“Di semua negara bagian, para tahanan belum diprioritaskan untuk menerima vaksin. Bahkan ketika vaksin tersedia, banyak tahanan merasa skeptis untuk menerima vaksin akibat ketidakpercayaan kepada petugas penjara,” ujarnya. [Xinhua]