Tenaga kesehatan mengambil sampel usap (swab) dari seorang wanita untuk tes COVID-19 di sebuah pusat kesehatan di Rio de Janeiro, Brasil, pada 16 Maret 2022. (Xinhua/Wang Tiancong)
Dengan 687.026 kematian akibat COVID-19 sejauh ini, Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah AS, dan wabah COVID-19 terbesar ketiga setelah AS dan India, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Brasil.
SAO PAULO, 13 Oktober (Xinhua) — Brasil mencatatkan 4.500 kematian tenaga kesehatan setelah tertular COVID-19 saat bekerja menyelamatkan nyawa publik selama pandemi, seperti diungkapkan sebuah federasi global yang mewakili pekerja layanan masyarakat pada Kamis (13/10).
Para korban tersebut terdiri dari 1.184 perawat, dan delapan dari 10 orang di antaranya merupakan wanita, menurut Public Services International (PSI), yang terafiliasi dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Jumlah kematian itu dilaporkan antara Maret 2020 hingga Desember 2021, menurut sebuah laporan PSI yang, berdasarkan data resmi, disusun untuk menganalisis kebijakan publik di tengah sebuah peristiwa besar seperti itu di Brasil dan negara-negara lain.
Dengan 687.026 kematian akibat COVID-19 sejauh ini, Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), dan wabah COVID-19 terbesar ketiga setelah AS dan India, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Brasil.
PSI mengumpulkan lebih dari 700 serikat pekerja yang mewakili 30 juta pekerja di 154 negara, menurut laman situsnya. [Xinhua]