NEW YORK CITY – Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa 30 persen orang dewasa di Amerika Serikat (AS) belum mendapatkan vaksin COVID-19 dan tidak berencana untuk menjalani vaksinasi, yang menimbulkan pertanyaan terkait pemulihan negara itu dari pandemi, menurut laporan jaringan televisi AS American Broadcasting Company (ABC).
Di antara mereka yang menolak vaksinasi, 73 persen mengatakan bahwa pejabat AS melebih-lebihkan risiko varian Delta dan 79 persen merasa mereka memiliki sedikit atau bahkan tidak berisiko sakit akibat virus corona, menurut survei ABC News/Washington Post yang diterbitkan pada Minggu (4/7).
Presiden AS Joe Biden, pejabat kesehatan, dan lain-lainnya menggambarkan varian Delta lebih mudah menular dibanding galur lain, yang menimbulkan risiko substansial bagi orang-orang yang tidak divaksinasi. Saat ini, lebih dari seperempat kasus baru di AS merupakan varian Delta.
“Rencana pemerintah untuk mengatasinya (pandemi) melalui vaksinasi tampaknya menemui jalan buntu. Hanya 60 persen dalam survei ini … yang melaporkan telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona,” kata laporan itu.
“Meski di bawah perkiraan resmi (66,8 persen, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), angka itu mengonfirmasi kegagalan dalam memenuhi target Biden untuk menginokulasi 70 persen populasi dengan setidaknya satu dosis vaksin hingga 4 Juli,” ungkap laporan tersebut.
“Di antara mereka yang menolak divaksinasi, yang jumlahnya semakin bertambah menjadi 74 persen dari 55 persen pada April, mengatakan mereka mungkin atau pasti tidak akan divaksinasi,” imbuhnya.
Hingga Selasa (6/7) malam waktu setempat, virus corona telah merenggut lebih dari 605.000 nyawa dan mengakibatkan lebih dari 33,7 juta kasus di Amerika Serikat, keduanya merupakan yang terburuk di dunia, menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]