PHNOM PENH – Kamboja pada Senin (26/7) melaporkan 303 kasus baru COVID-19 domestik, penurunan drastis dari puncaknya yang tercatat 991 kasus pada 30 Juni, kata Kementerian Kesehatan Kamboja dalam sebuah pernyataan.
Namun, Kamboja mengalami lonjakan signifikan dalam kasus impor, kata kementerian tersebut, menambahkan bahwa negara kerajaan itu mencatat 475 kasus impor pada Senin, naik tajam dari 139 kasus pada akhir Juni.
Otoritas mengaitkan penurunan infeksi domestik dengan tingkat vaksinasi COVID-19 yang lebih tinggi, dan peningkatan kasus impor dengan kedatangan pekerja migran yang kembali dari negara tetangga, Thailand.
Hingga saat ini, Kamboja telah melaporkan total 73.701 kasus COVID-19 termasuk 9.152 kasus impor, kata kementerian itu, dan menambahkan bahwa 22 kematian baru telah dilaporkan pada Senin, sehingga jumlah kematian secara keseluruhan menjadi 1.305.
Negara di Asia Tenggara itu juga melaporkan 686 pasien telah sembuh, menambah jumlah total pemulihan menjadi 65.950, kata Kementerian Kesehatan.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Kamboja Li Ailan mengatakan masyarakat dapat mengendalikan penyebaran COVID-19 dan varian-variannya melalui penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, melakukan pelacakan kontak, menjalani karantina, dan mengikuti vaksinasi.
“Kita berlomba melawan varian Delta. Kita harus bertindak lebih cepat dengan urgensi yang lebih besar dan tanpa penyesalan,” tulisnya di Twitter.
Dia mengatakan sangat penting menerapkan intervensi nonfarmasi (non-pharmaceutical interventions/NPI) secara efektif dan semua orang yang rentan divaksinasi lengkap.
Kamboja memulai kampanye vaksinasi anti-COVID-19 pada 10 Februari, dengan China menjadi pemasok vaksin utama.
Sejauh ini, kerajaan tersebut telah memvaksinasi 6,74 juta orang, atau 67,4 persen, dari 10 juta populasi orang dewasa yang ditargetkan, kata Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kamboja Or Vandine. Dia menambahkan bahwa mereka menargetkan akan telah memvaksinasi 10 juta populasi orang dewasa paling lambat pada Oktober atau November mendatang. [Xinhua]