Tujuh kandidat yang bersaing untuk menjadi presiden IOC dijadwalkan mempresentasikan rencana mereka terkait gerakan Olimpiade di hadapan para anggota IOC pada 30 Januari di Olympic House.
LAUSANNE, 30 Januari (Xinhua) — Tujuh kandidat presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) akan memaparkan visi mereka di hadapan para anggota IOC dalam pertemuan tertutup di Olympic House pada Kamis (30/1), yang akan menjadi momen penting bagi masa depan gerakan Olimpiade.
Sejak meluncurkan manifesto tertulis terperinci pada Desember lalu, para kandidat tersebut mendapat sorotan dengan visi dan strategi yang mereka sodorkan terkait pengembangan IOC. Kini, mereka akan diberi kesempatan untuk mengemukakan gagasan secara langsung dalam format yang lebih lugas dan menarik.
Menurut peraturan IOC, setiap kandidat diizinkan untuk mengunjungi ruang pertemuan secara terpisah pada Rabu (29/1) dalam sesi 10 menit untuk menjajal berbagai fasilitas, termasuk presentasi PowerPoint jika diperlukan. Pada Kamis, setiap kandidat akan memiliki waktu 15 menit untuk melakukan presentasi tanpa sesi tanya jawab.
Urutan presentasi itu ditentukan melalui undian yang diadakan pada November tahun lalu. Pangeran Feisal Al Hussein mendapat giliran pertama, diikuti oleh David Lappartient, Johan Eliasch, Juan Antonio Samaranch Jr., Kirsty Coventry, Sebastian Coe, dan Morinari Watanabe.
Di luar ruang pertemuan itu, IOC akan menyelenggarakan sesi media (media opportunity) untuk para jurnalis yang hadir secara langsung di Olympic House. Sesi tanya jawab langsung selama 10 menit juga akan disiarkan secara daring via kanal Youtube IOC Media.
Pemilihan presiden IOC akan dilaksanakan dalam Sesi IOC di Yunani pada 18 hingga 21 Maret mendatang. Para kandidat tidak akan melakukan presentasi selama sesi tersebut. Presiden baru IOC akan resmi menjabat pada 23 Juni, atau Hari Olimpiade, setelah menjalani periode transisi bersama Thomas Bach, yang akan mundur usai menduduki jabatannya sebagai presiden IOC selama 12 tahun. Selesai