[wonderplugin_video iframe=”https://www.youtube.com/watch?v=9u-_51h0-9c” lightbox=0 lightboxsize=1 lightboxwidth=960 lightboxheight=540 autoopen=0 autoopendelay=0 autoclose=0 lightboxtitle=”” lightboxgroup=”” lightboxshownavigation=0 showimage=”” lightboxoptions=”” videowidth=600 videoheight=400 keepaspectratio=1 autoplay=0 loop=0 videocss=”position:relative;display:block;background-color:#000;overflow:hidden;max-width:100%;margin:0 auto;” playbutton=”https://www.wartabuana.com/wp-content/plugins/wonderplugin-video-embed/engine/playvideo-64-64-0.png”]
PHNOM PENH – Satu batch vaksin COVID-19 yang dibeli Kamboja dari perusahaan farmasi China Sinovac Biotech pada Jumat (26/3) tiba di Phnom Penh, ibu kota negara itu. Dengan demikian, Kamboja memiliki kemungkinan lebih besar untuk memvaksinasi warganya dalam melawan COVID-19.
Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bandara Internasional Phnom Penh pada Jumat pagi untuk membantu masyarakat Kamboja dalam melawan pandemi. Ini merupakan batch pertama vaksin COVID-19 yang dibeli Kamboja dari China. Duta Besar China untuk Kamboja Wang Wentian menyerahkan vaksin tersebut kepada pihak Kamboja di Phnom Penh.
Sebelumnya pada Februari, China mendonasikan vaksin COVID-19 Sinopharm ke Kamboja. Juru bicara sekaligus Sekretaris Negara Kementerian Kesehatan Kamboja Or Vandine memuji vaksin China dan mengatakan bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Vaksin tersebut mendarat di Bandara Internasional Phnom Penh dengan penerbangan CZ8083, yang dioperasikan oleh China Southern Airlines.
Turut hadir di bandara itu dalam proses penyerahan vaksin tersebut antara lain Sekretaris Negara Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja Vongsey Vissoth, Sekretaris Negara Kementerian Kesehatan Kamboja Yok Sambath, serta Duta Besar China untuk Kamboja Wang Wentian.
Berbicara dalam upacara tersebut, Vissoth mengatakan pembelian vaksin Sinovac oleh Kamboja ini merupakan bukti hubungan erat antara kedua negara.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada China karena menyediakan vaksin untuk Kamboja, seraya mengatakan bahwa upaya vaksinasi, disertai dengan langkah-langkah kesehatan lainnya, akan melindungi nyawa masyarakat Kamboja, mencegah penyebaran COVID-19, serta memberikan dorongan bagi pemulihan ekonomi Kamboja.
Wang mengatakan bahwa kedatangan vaksin itu menandai tonggak sejarah baru dalam hubungan China-Kamboja di tengah upaya melawan COVID-19.
“Saya sangat berharap vaksin China ini dapat membangun dinding perlindungan yang sehat bagi masyarakat Kamboja dalam melawan COVID-19,” ujarnya.
Pada 12 Februari lalu, Kamboja secara resmi menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac. Kamboja berencana memvaksinasi setidaknya 10 juta dari 16 juta populasinya.
Negara kerajaan itu memulai upaya inokulasi anti-COVID-19 pada 10 Februari lalu. Hingga Kamis (25/3), sekitar 354.087 orang yang tergolong dalam kelompok prioritas telah divaksinasi untuk melawan virus tersebut, menurut sebuah laporan pemerintah.
Negara di Asia Tenggara itu secara resmi melaporkan total 1.968 kasus terkonfirmasi COVID-19 sejak pandemi mulai merebak, dengan delapan kematian dan 1.074 kasus pulih, ungkap Kementerian Kesehatan Kamboja pada Jumat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Phnom Penh. (XHTV)