TOKYO, 5 Maret (Xinhua) — Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato pada Selasa (4/3) menampik klaim manipulasi mata uang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding negara itu sengaja mengarahkan pelemahan yen.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers usai rapat kabinet, Kato menekankan bahwa Jepang tidak mengambil langkah untuk melemahkan mata uangnya, sembari menunjukkan bahwa intervensi valuta asing yang dilakukan oleh negara itu sebelumnya pada 2022 dan 2023 ditujukan untuk mengoreksi depresiasi yen yang eksesif alih-alih memanipulasi mata uang tersebut.
Dia menegaskan kembali komitmen Jepang terhadap stabilitas pasar dan mematuhi prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) terkait nilai tukar mata uang.
Dalam konferensi pers terpisah, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menyuarakan hal yang sama dengan pernyataan Kato, menekankan bahwa Jepang tidak menerapkan kebijakan pelemahan yen.
Dia mengutip komentar Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba usai konferensi tingkat tinggi (KTT) AS-Jepang baru-baru ini, di mana Ishiba berjanji melanjutkan koordinasi yang erat terkait masalah mata uang antara otoritas keuangan Jepang dan AS.
Dipicu oleh tudingan Trump, pasar valuta asing Tokyo mencatatkan penguatan yen pada Selasa, dengan nilai tukarnya sempat menyentuh level pertengahan 148 yen (1 yen = Rp110) per dolar AS pada pagi hari. Selesai