YERUSALEM, 9 Juni (Xinhua) — Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Minggu (8/6) mengatakan telah memerintahkan pasukannya untuk mencegah Madleen, sebuah kapal pengangkut bantuan, mencapai Jalur Gaza.
Kapal tersebut, yang merupakan bagian dari koalisi internasional Freedom Flotilla Coalition, membawa sejumlah aktivis, termasuk pegiat kampanye iklim asal Swedia, Greta Thunberg, serta pasokan bantuan kemanusiaan. Pihak penyelenggara mengatakan kapal itu sedang berada di perairan internasional di lepas pantai Mesir dan diperkirakan akan mendekati garis pantai Gaza di kemudian waktu pada hari Minggu tersebut.
“Armada ini dipimpin oleh sekelompok propagandis Hamas yang antisemit dan anti-Israel, dan mereka tidak akan mencapai pantai Gaza,” kata Katz dalam sebuah pernyataan, yang ditujukan langsung kepada para aktivis. “Putar baliklah sekarang.”
Katz menginstruksikan Angkatan Laut Israel untuk mencegat kapal tersebut dan “mengambil langkah apa pun yang diperlukan” guna menghentikannya. Dia menegaskan bahwa Israel tidak akan mengizinkan pelanggaran blokade maritim, yang menurutnya ditujukan untuk mencegah senjata sampai ke tangan Hamas.
Pelayaran Madleen kali ini dilakukan sekitar sebulan setelah Conscience, kapal lain milik koalisi itu, dilaporkan rusak akibat serangan drone di perairan internasional di dekat Malta.
Israel memberlakukan blokade ketat di Jalur Gaza sejak 2007, ketika kelompok Islamis Hamas menguasai daerah kantong tersebut. Blokade Israel diperketat secara signifikan pascaserangan mematikan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Perang yang kini telah memasuki bulan ke-21 tersebut memicu krisis kemanusiaan yang parah.
Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok pegiat kemanusiaan telah berulang kali memperingatkan soal bencana kelaparan yang akan segera terjadi di Jalur Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa. PBB menyebut bahwa seluruh warga di Jalur Gaza sedang menghadapi kerawanan pangan yang mengancam nyawa. Selesai