YERUSALEM, 9 Juni (Xinhua) — Militer Israel pada Minggu (8/6) menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan jasad Mohammed Sinwar, kepala sayap militer Hamas, di sebuah terowongan di Jalur Gaza selatan dan membawanya ke Israel.
Dalam sebuah pernyataan, pihak militer Israel mengatakan bahwa setelah proses identifikasi, mereka mengonfirmasi bahwa “jasad Mohammed Sinwar ditemukan di jalur terowongan bawah tanah di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis”.
Sinwar dan Muhammad Shabaneh, komandan Brigade Rafah Hamas, tewas terbunuh di dalam terowongan pada 13 Mei oleh militer Israel dan badan intelijen Shin Bet, demikian menurut pernyataan tersebut.
Kedua jasad tersebut ditemukan dalam sebuah operasi penyerbuan yang dimulai pada Rabu (4/6) di daerah itu dengan serangan udara yang gencar. Operasi penyerbuan tersebut masih berlangsung, tambah militer Israel.
“Dalam pencarian di jalur terowongan bawah tanah, beberapa barang milik Sinwar dan Shabaneh ditemukan, bersama dengan sejumlah temuan intelijen tambahan yang telah dilimpahkan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata militer Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sejumlah jasad lainnya pun ditemukan dalam operasi penyerbuan tersebut, dan identitas mereka sedang diperiksa, imbuh militer Israel.
Pada akhir Mei, militer Israel pertama kali mengatakan bahwa Sinwar telah tewas dalam sebuah serangan udara. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 40 lainnya.
Menurut paparan militer Israel, Sinwar (49) merupakan salah satu komandan Hamas yang paling senior dan telah lama menjabat. Dia juga memainkan peran sentral dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Mohammed Sinwar adalah adik dari Yahya Sinwar, mantan pemimpin Hamas di Gaza, yang tewas terbunuh oleh militer Israel pada Oktober 2024.
Serangan Israel masih terus berlanjut dan merenggut nyawa warga Palestina, mengimbuh total korban tewas di daerah kantong itu menjadi 54.880 orang dan total korban luka menjadi 126.227 orang sejak Oktober 2023, demikian diumumkan otoritas kesehatan Gaza pada Minggu. Selesai