Foto yang diabadikan pada 19 Juni 2020 ini menunjukkan gletser di Gunung Muztagata di Dataran Tinggi Pamir, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. (Xinhua/Hu Huhu)
LANZHOU, 15 Juni (Xinhua) — Tim peneliti China mencapai kemajuan dalam studi pengurangan pencairan gletser buatan dengan mengevaluasi efek dari bahan-bahan pelapis yang berbeda, menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Dalam studi yang dilakukan antara Juni dan Agustus 2021 tersebut, para peneliti dari Northwest Institute of Eco-environment and Resources (NIEER) di bawah naungan CAS menggabungkan dua model elevasi digital beresolusi tinggi dalam mengevaluasi pencairan gletser di bawah tiga bahan pelapis yang berbeda.
Hasilnya menunjukkan bahwa hingga 32 persen massa yang hilang tetap terpeliharadi kawasan yang dilindungi dibandingkan dengan kawasan yang tidak dilindungi. Bahan nanofiber menunjukkan tingkat albedo yang lebih tinggi dari dua geotekstil yang digunakan dalam percobaan-percobaan itu.
Studi tersebut mengeksplorasi sebuah metode baru untuk pengurangan pencairan gletser, serta memberikan referensi ilmiah dalam menghadapi tantangan dari pemanasan global, menurut para peneliti itu.
Gletser merupakan salah satu elemen geografis utama yang sedang mengalami perubahan cepat dan signifikan dalam pemanasan global.
Hasil studi tersebut telah dipublikasikan secara daring (online)dalam jurnal Remote Sensing. [Xinhua]