CHENGDU – Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 500 relik telah ditemukan di situs legendaris Reruntuhan Sanxingdui di Provinsi Sichuan, China barat daya, yang memukau para arkeolog dengan nilai sejarah serta tampilan kreativitas dan kecerdasan dari relik-relik ini.
Relik-relik yang ditemukan di enam lubang pengorbanan baru di reruntuhan tersebut, meliputi topeng emas, artefak giok dan gading, dan barang-barang dari bahan perunggu yang dibuat dengan amat indah dan berbentuk unik, kata Administrasi Warisan Budaya Provinsi Sichuan pada Kamis (9/9).
Temuan-temuan baru itu menambah total artefak yang berhasil digali di Sanxingdui menjadi hampir 2.000 buah setelah proses ekskavasi di lubang pengorbanan No.3 hingga No.8 dimulai pada Oktober tahun lalu.
“Sekali lagi, penemuan baru itu menunjukkan bahwa daya imajinasi dan kreativitas masyarakat China kuno jauh melampaui apa yang diperkirakan orang-orang saat ini,” tutur Tang Fei, Kepala Institut Penelitian Relik Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan. Tang menambahkan bahwa proses ekskavasi lubang-lubang baru itu telah memasuki tahap kritis, dengan lebih banyak artefak yang belum berhasil digali dan diperkirakan akan membantah pengetahuan konvensional banyak arkeolog.
Awalnya ditemukan pada akhir 1920-an, Reruntuhan Sanxingdui dijuluki sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar di dunia pada abad ke-20. Terletak di Kota Guanghan, sekitar 60 km dari Chengdu, ibu kota provinsi tersebut, reruntuhan itu mencakup area seluas 12 km persegi yang diyakini sebagai sisa-sisa Kerajaan Shu, yang berdiri setidaknya 3.000 hingga 4.500 tahun lalu. [Xinhua]