NANJING – Sejumlah ilmuwan telah memublikasikan hasil ilmiah terbaru yang diperoleh satelit Penjelajah Partikel Materi Gelap (Dark Matter Particle Explorer) milik China, juga dikenal sebagai “Wukong” atau “Raja Kera”, yang dapat menjelaskan keberadaan sumber sinar kosmik yang tidak diketahui.
Para ilmuwan itu berhasil mengukur spektrum energi inti helium sinar kosmik menggunakan data yang direkam selama empat setengah tahun oleh Wukong, dan mengamati struktur baru spektrum energi tersebut, menurut tim proyek di balik satelit penjelajah itu.
Ini kali ketiga hasil ilmiah penting dipublikasikan setelah Wukong mengukur spektrum energi elektron dan spektrum energi sinar kosmik proton berenergi tinggi secara presisi. Hasil terbaru itu menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan signifikan dalam mendeteksi sinar kosmik antariksa berenergi tinggi.
Bumi terus-menerus diserang oleh partikel berenergi tinggi dari luar angkasa yang disebut sinar kosmik, yang membawa informasi penting mengenai astrofisika. Proton dan inti helium menyumbang 99 persen dari semua sinar kosmik, dan menganalisis spektrum energi akan memberikan informasi penting bagi fisikawan untuk penelitian terkait sinar kosmik.
Hasil tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters.
Wukong, satelit penjelajah materi gelap pertama China, diluncurkan pada Desember 2015. [Xinhua]