Roket pengangkut Lijian-1 yang membawa enam satelit baru lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut pada 27 Juli 2022. (Xinhua/Wang Jiangbo)
HEFEI, 28 Juli (Xinhua) — Sebuah satelit kuantum mikronano China berhasil memasuki orbit yang ditentukan dan kini telah beroperasi, demikian disampaikan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (University of Science and Technology of China/USTC), salah satu pengembangnya, pada Kamis (28/7).
Satelit orbit rendah itu dirancang untuk melakukan eksperimen distribusi kunci kuantum waktu nyata (real-time) antara satelit dan stasiun Bumi, dan untuk melakukan verifikasi teknis. Satelit tersebut diluncurkan dengan menumpang roket pengangkut Lijian-1 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut pada Rabu (27/7).
Bobot satelit mikronano baru tersebut sekitar seperenam berat satelit kuantum pertama di dunia, yakni satelit Micius milik China, yang bobotnya lebih dari 600 kilogram, menurut USTC.
Universitas tersebut mengatakan bahwa, berdasarkan teknologi kuantum yang pertama kali terlihat di Micius, jelas bahwa lebih banyak satelit kuantum berbiaya rendah diperlukan untuk mewujudkan jaringan komunikasi kuantum yang efisien, praktis, dan global yang dapat memenuhi permintaan pengguna yang meningkat.
Satelit baru itu dikembangkan bersama oleh universitas dan institusi China seperti USTC, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Institut Teknologi Kuantum Jinan.
Peluncuran dan pengoperasian di orbit satelit ini diharapkan dapat membantu pengembangan komunikasi kuantum negara tersebut dan mendorong peningkatan keamanan informasi nasional. [Xinhua]