BEIJING – Sebuah analisis terhadap bebatuan Bulan yang dibawa pulang ke Bumi oleh misi Chang’e 5 China mengindikasikan bahwa sampel-sampel itu merupakan basal Bulan tipe baru, berbeda dengan sampel yang dikumpulkan dalam misi-misi sebelumnya, Apollo dan Luna.
Para peneliti dari Observatorium Astronomi Nasional di Akademi Ilmu Pengetahuan China (National Astronomical Observatories of the Chinese Academy of Sciences/NAOC) menganalisis partikel batu berukuran 10 hingga 500 mikron (sekitar seperempat ketebalan kartu kredit), dan menemukan bahwa karakteristiknya sebagian besar sesuai dengan basal. Namun, tidak seperti basal yang kaya akan magnesium dan besi yang ditemukan di Bumi, basal Bulan memiliki kadar magnesium yang rendah dan kadar besi oksida yang tinggi.
Hasil analisis tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature pada Selasa (19/10).
“Ini dapat mewakili kelas baru untuk basal,” ujar Li Chunlai, penulis utama artikel sekaligus peneliti di NAOC. Li menambahkan bahwa basal yang baru diidentifikasi itu berbeda dengan sampel yang dikumpulkan dalam misi-misi ke Bulan sebelumnya, yang berpotensi memberikan pemahaman lebih baik tentang aktivitas vulkanis Bulan.
Sampel Bulan dari misi Apollo dan Luna yang dilakukan puluhan tahun lalu oleh Amerika Serikat (AS) dan bekas negara Uni Soviet memberikan wawasan mengenai sejarah dan evolusi Bulan. Namun, lokasi pengambilan sampelnya terletak di kawasan lintang rendah yang tidak dapat mewakili karakteristik permukaan Bulan secara umum, papar Li.
Misi Chang’e-5 China akan membantu mengatasi kurangnya variasi area pengambilan sampel karena misi itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, berhasil membawa tanah Bulan dari kawasan lintang menengah di Bulan, yaitu kawasan gelap dan rata yang disebut “Lautan Badai”. Para ilmuwan meyakini misi tersebut kemungkinan besar telah mendapatkan bukti dari aktivitas vulkanis Bulan yang paling awal.
“Sampel-sampel ini akan membuka era baru dalam studi ilmu Bulan,” ujar Li, yang juga menekankan bahwa studi baru itu akan memberikan informasi dasar bagi penelitian ilmiah selanjutnya.
Wahana antariksa Chang’e-5 kembali ke Bumi pada 17 Desember 2020 dan berhasil membawa total 1.731 gram sampel Bulan, yang sebagian besar adalah bebatuan dan tanah dari permukaan Bulan. Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) mengirimkan sekitar 17 gram sampel ke 13 institusi, yang masing-masing telah mengajukan program penelitian. [Xinhua]