SHANGHAI – Raksasa teknologi asal Swiss, ABB, akan merealisasikan “robot merakit robot” di Shanghai, seperti diumumkan perusahaan itu dalam acara Dewan Penasihat Pemimpin Bisnis Internasional untuk Wali Kota Shanghai (International Business Leaders’ Advisory Council for the Mayor of Shanghai) 2021 yang digelar pada Jumat (15/10).
Menurut Peter Voser, pimpinan ABB, dengan total investasi mencapai 150 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.155), pabrik robotik baru ABB di Shanghai akan mulai dioperasikan pada kuartal pertama 2022 mendatang.
Pabrik baru seluas 67.000 meter persegi itu akan menjadi salah satu pabrik paling canggih, otomatis, dan fleksibel dalam industri robotik di seluruh dunia, memanfaatkan proses manufaktur terkini, sehingga menjadikannya sebuah pusat teknologi mutakhir tempat robot merakit robot.
Sisi produksi di fasilitas itu akan didasarkan pada sel-sel otomatisasi, dengan robot-robot bergerak dari satu pos ke pos lainnya, memungkinkan penyesuaian yang lebih besar dan lebih banyak fleksibilitas dibandingkan sistem produksi tradisional dan linier.
Untuk mewujudkan “robot merakit robot”, pabrik baru ABB di Shanghai akan mencakup pusat penelitian dan pengembangan (litbang) untuk mempercepat laju inovasi dan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Pabrik di Shanghai tersebut akan berpartisipasi lebih baik dan mendorong pengembangan industri manufaktur kelas atas di China, tutur Voser.
Saat ini, ABB memiliki tiga pabrik di seluruh dunia. Selain pabrik yang berlokasi di Swedia dan Amerika Serikat, pabrik baru ABB di Shanghai terutama akan melayani para pelanggan dari Asia.
ABB memiliki 27 perusahaan lokal yang mempekerjakan 15.000 karyawan di China, dengan kegiatan bisnis perusahaan itu mencakup bidang litbang, manufaktur, penjualan, dan layanan. [Xinhua]