FANGCHENG – Diiringi bunyi peluit kapal yang keras dan panjang, kapal “Yong Sheng” yang mengangkut lebih dari 6.600 ton rel baja Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) perlahan-lahan memasuki pelabuhan di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, padi dini pagi hari Selasa (21/9), menandakan bahwa semua rel baja yang diperlukan untuk pembangunan proyek KCJB telah tiba di Indonesia.
KCJB merupakan proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama yang dirancang untuk mencapai kecepatan 350 km/jam di kawasan Asia Tenggara, dengan total panjang 142,3 km, yang dibangun dan dioperasikan dengan kerja sama antara perusahaan China dan Indonesia. Model rel baja KCJB memiliki sembilan varian, di antaranya rel jalur utama sepanjang 279,4 km, rel jalur stasiun sepanjang 28,9 km, dan rel garpu sebanyak 79 kelompok. Pada akhir Januari 2020, rel baja yang diperlukan untuk proyek KCJB ditentukan untuk diproduksi Pansteel Group Co., Ltd., anak perusahaan Ansteel Group, salah satu perusahaan baja terkemuka di China.
Untuk memenuhi kebutuhan konstruksi KCJB dan memecahkan masalah transportasi, perusahaan yang terlibat termasuk China Electric Construction Group Co., Ltd., Pansteel Group, Fangcheng Port Terminal Co., Ltd., dan perusahaan lain serta departeman perkeretaapian sepakat untuk mengembangkan rencana pengangkutan batang rel baja berukuran panjang 50 meter ke Indonesia. Pertama-tama rel baja diproduksi di Pansteel, lalu diangkut dengan kereta api khusus dari pabrik ke pelabuhan, dan setelah itu batang rel tersebut diangkut ke Indonesia melalui laut.
Wang Chao, manajer operasional kargo massal di Pelabuhan Fangcheng :
“Demi memastikan kelancaran transportasi transisi darat-laut rel-rel proyek KCJB, terminal Pelabuhan Fangcheng dan Pansteel Group menjalin interkoneksi informasi, koordinasi dengan pihak bea cukai, departemen perkeretaapian, dan lain sebagainya untuk memprioritaskan pekerjaan ini. Kami juga membangun gudang rel baja khusus, mentransformasi teknis crane jembatan, dan melatih tim operasi khusus untuk memastikan kelancaran bongkar muat rel kereta api dan pengiriman ke destinasi, meningkatkan efisiensi pengiriman kargo.”
Liu Shiqian, Wakil Manajer Departemen Teknis Pelabuhan Fangcheng :
“Kami telah bersama-sama membentuk tim khusus dengan beberapa departemen untuk memecahkan kesulitan bongkar muat rel kereta baja di pelabuhan, seperti koordinasi beberapa peralatan crane, modifikasi terminal secara profesional, penelitian dan pengembangan independen balok bongkar muat dan solusi proses, serta pengembangan independen kendaraan transportasi rel kereta api 50 meter, jadi rel bisa langsung diangkut di depan terminal pelabuhan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guangxi, China. [XHTV]