TIANJIN – Serangkaian kuliah daring bertajuk “Bulan Kemaritiman Pintar 2021” (Smart Ocean Month) yang diselenggarakan bersama oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Tianjin China baru saja berakhir pada akhir September. Program pembelajaran tersebut berlangsung selama satu bulan dan bertujuan memperkuat kerja sama di bidang iptek kemaritiman, menambah pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa, dosen dan peneliti tentang kelautan dan kemaritiman pintar.
Selama program tersebut, delapan akademisi dari kedua perguruan tinggi memberikan pengajaran tentang ekonomi dan pariwisata kemaritiman, polusi plastik di laut, keamanan maritim dan virtual reality serta teknologi pengukuran dasar laut. Program itu diikuti sekitar 600 peserta, termasuk mahasiswa dan peneliti dari Indonesia, China, Bangladesh, Pakistan, Thailand serta negara dan kawasan lain.
“Sebagai seorang mahasiswi pascasarjana di bidang keamanan kemaritiman dan virtual reality yang nanti akan lulus, saya mendapat banyak manfaat dari perkuliahan ini. Saya berencana belajar di Universitas Tianjin dan berharap memberi lebih banyak kontribusi bagi ‘bisnis biru’ seluruh dunia,” kata Afina Dahayu Amadia, yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
“Isi dari rangkaian perkuliahan ini menjadi perhatian utama di bidang kemaritiman, dan juga merupakan isu penting bagi perkembangan kemaritiman China dan Indonesia, bahkan global, dan membuat saya lebih mengenal situasi kemaritiman dunia saat ini,” ujar Geng Qianqian, mahasiswa di Fakultas Kemaritiman Universitas Tianjin.
Direktur Hubungan Internasional di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Maria Anityasari mengatakan dalam pidatonya bahwa Indonesia dan China memiliki hubungan kemitraan erat di bidang kerja sama kemaritiman, kedua negara harus bergandengan tangan, bekerja sama demi keberhasilan bersama, dan bersatu menghadapi tantangan di bidang kelautan.
Direktur Kantor Kerja Sama dan Pertukaran Universitas Tianjin Zhang Zhen mengatakan bahwa universitas itu sudah lama menjalin kerja sama yang erat, penyelenggaraan kuliah “Bulan Kemaritiman Pintar 2021” meningkatkan pertukaran di bidang pencegahan polusi laut, manajemen kemaritiman, aplikasi intelijen kelautan dan peralatan teknik maritim, dan lebih lanjut mempererat hubungan kerja sama China-Indonesia dan negara-negara ASEAN perihal kemaritiman pintar.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Tianjin menjalin hubungan kerja sama yang erat. Pada 2014, ASEAN-China Network for Cooperation and Exchanges among Engineering and Technology Universities (ACNET-EngTech) didirikan dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Tianjin sebagai anggota baru. Setelah itu, kedua perguruan tinggi tersebut bersama-sama mendirikan Pusat Kemaritiman Pintar China-Indonesia dan mulai bekerja sama di bidang ilmu kemaritiman dan membuahkan banyak hasil. [Xinhua]