BEIJING – Tim peneliti China telah meningkatkan akurasi prakiraan curah hujan konvektif jangka pendek menggunakan data petir.
Petir merupakan hasil dari konveksi yang kuat. Hal itu secara efektif dapat menunjukkan gerak naik dan proses mikrofisika pada awan dingin saat badai petir.
Teknologi deteksi dan lokasi petir telah mencatatkan perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, teknologi pemetaan petir tiga dimensi (3D) mengurangi kesalahan lokasi horizontal petir ke hitungan meter.
Demi memperoleh data lokasi petir yang andal dan mendorong penerapan petir dalam meningkatkan prakiraan curah hujan yang pendek dan akan segera terjadi, tim peneliti dari Institut Fisika Atmosfer di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) melakukan kampanye lapangan di musim panas selama beberapa tahun berturut-turut dan mempelajari karakteristik dan pola sistem cuaca berdampak tinggi di Beijing dan wilayah-wilayah sekitarnya.
Mereka mempelajari keterkaitan antara petir dan sejumlah karakteristik mikrofisika seperti kandungan zat es dan air.
Berdasarkan hubungan fisik antara petir dan gerak naik yang kuat pada awan, tim peneliti tersebut mengekstrak informasi pengamatan medan dinamika konvektif dan memahami asimilasi data petir.
Asimilasi data petir itu diharapkan dapat memberi lebih banyak informasi konvektif berskala kecil di sejumlah wilayah terpencil tanpa data radar yang cukup, sehingga dapat meningkatkan akurasi prakiraan curah hujan lokal, menurut CAS. [Xinhua]