WARTABUANA – Miklos Sunario, pemuda genius Indonesia usia 20 tahun, tampil kembali di PBB, memperagakan Artificial Intelligence (AI) terbaru, yakni Teknologi MRAFE yang merupakan hasil risetnya bersama tim Edubeyond.
Tahun lalu Miklos memberikan pidato di PBB tentang AI, kini diundang kembali ke kantor pusat PBB di New York untuk menjadi pembicara panelis pada tanggal 9 Mei 2024 lalu.
Dalam forum SDG di markas besar PBB ini, Miklos langsung mempraktekkan Teknologi MRAFE yang memungkinkan pemerintah maupun korporasi menyusun strategi dan perencanaan secara cepat, tepat dan mampu menghemat banyak biaya.
Dalam peragaannya, Miklos memperlihatkan bagaimana teknologi MRAFE tidak hanya mampu memberikan proyeksi, tetapi juga prediksi akan keberhasilan suatu kebijakan.
Teknologi AI ini juga mampu memberikan analisis mengenai kekuatan maupun kelemahan suatu kebijakan, serta memberikan rekomendasi yang diperlukan berikut langkah-langkah konkrit dan cara memonitor kemajuannya.
Keunggulan lain Teknologi MRAFE adalah mampu menjawab persoalan data yang selama ini menjadi masalah utama. Jika sebelumnya aplikasi hanya mampu memproses data yang sudah terinput secara teks, teknologi MRAFE mampu mengolah berbagai sumber data termasuk gambar, suara, PPT, PDF maupun berbagai sumber lainnya secara instan serta langsung menampilkan sumber referensinya saat penyusunan strategi dan kebijakan.
Miklos memperagakan bagaimana kementerian PUPR dapat menerapkan teknologi MRAFE ini dalam menjawab berbagai isu pembangunan perumahan di Indonesia, dan kedepan juga untuk menjawab target pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Prabowo Subianto selaku Presiden RI periode berikutnya.
Miklos juga menceritakan bagaimana SRENA Polri sedang mempersiapkan teknologi ini dalam pengembangan Predictive Policing untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Miklos langsung mendapatkan antusiasme berbagai negara. Dalam waktu dekat Miklos diundang berkunjung ke berbagai negara, di antaranya bahkan negara yang sudah sangat maju.
Miklos tiba di tanah air pada tanggal 14 Mei untuk merekrut putra putri terbaik bangsa guna menerapkan teknologi yang dirancangnya ini di Indonesia. Dia berharap Indonesia tidak tertinggal oleh negara lain karena kini setiap negara yang mampu memanfaatkan AI dengan tepat akan maju lebih pesat.
Menurut pengamat militer Wibisono mengatakan Miklos adalah sosok aset bangsa yang harus di perhatikan oleh negara, karena banyak sekali anak genius berbakat bekerja di luar negeri karena disini tidak diperhatikan dan dihargai.
“Maka dari itu saya sebagai pamannya akan terus mendukung agar pemerintah bisa mengakomodir keahlian dia yang sangat langka ini, inilah generasi masa depan yang cermerlang untuk bisa membawa Indonesia menjadi negara maju,” pungkasnya.[]