BEIJING, Berbalut busana geek chic di depan sebuah kamera di kantornya yang berlokasi di California, Liu Shan, seorang ilmuwan terkemuka raksasa internet China, Tencent, menggelar pertemuan via siaran langsung daring (livestreaming) dengan rekan-rekannya di China.
Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, teknologi, standar, imersi, dan kompresi merupakan kata-kata yang paling sering diucapkan oleh manajer umum Tencent Media Lab itu.
Liu berharap perusahaan-perusahaan internet China dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan standar teknis inti.
Tim Liu berkontribusi pada pengembangan generasi baru standar codecvideo internasional H.266/VVC dan mengajukan ratusan proposal teknis untuk standar tersebut.
Lebih dari 100 proposal mereka telah diadopsi.
“Generasi baru standar codec video itu telah menggandakan efisiensi kompresi, yang berarti kami memerlukan separuh dari bandwidthyang ada untuk kualitas gambar yang sama,” urai Liu.
Mengenang kembali perjalanan risetnya, Liu berpikir keingintahuannya terhadap ilmu pengetahuan muncul dari cara orang tuanya membesarkan dirinya. “Ayah saya akan memberitahu saya bagaimana Newton menemukan hukum gravitasi saat saya melahap sebutir apel.”
Sejak sekolah menengah, Liu menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam mata pelajaran matematika dan fisika. Kemudian, dia memperoleh gelar sarjana teknik elektronika dari Universitas Tsinghua, dan gelar master dan Ph.D. teknik listrik dari University of Southern California.
Liu berperan penting dalam pengembangan dan penerapan beberapa produk utama Tencent. Dia juga penemu lebih dari 200 aplikasi paten yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) dan global, serta penulis lebih dari 60 artikel jurnal dan konferensi.
Saat ini, dia menghabiskan 40 persen waktunya di China, 40 persen di AS, dan sisanya di seluruh dunia. Dia mengelola sebuah tim yang mampu berbicara delapan bahasa.
Di masa mendatang, risetnya akan mencakup realitas virtual (virtual reality/VR), menurut rekan Liu, Zhang Yihan.
Komersialisasi VR sebelumnya menghadapi banyak tantangan, tutur Liu. Namun, dia tetap meyakini bahwa teknologi media mutakhir itu akan kembali meledak di era 5G.
“Saya bukanlah orang yang sangat pintar,” ujar Liu, “tetapi saya bekerja sangat keras karena saya meyakini bahwa kesuksesan berasal dari ketekunan, dan ketekunan berasal dari rasa cinta.”
Riset membutuhkan waktu yang panjang, dan penuh ketidakpastian, dan terkadang membosankan, imbuh Liu. “Tanpa rasa cinta, menyerah menjadi hal yang mudah untuk dilakukan.” Selesai