NANCHANG – Sebuah pameran khusus bertajuk “Keperkasaan Dinasti Qin: Patung Prajurit dan Kuda Terakota Kaisar Qin Shihuang” sedang digelar di Museum Relik Bangsawan Marquis Haihunhou Dinasti Han Nanchang (Nanchang Relic Museum for Haihun Principality of Han Dynasty) yang terletak di Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China selatan. Pameran ini memadukan peninggalan budaya yang sangat berharga dari dinasti Qin dan Han dalam sejarah China, akan berlangsung hingga 29 Desember.
Kaisar Qin Shihuang (259-210 SM) menyatukan seluruh China dan mendirikan Dinasti Qin (221-207 SM). Dia merupakan kaisar pertama dan salah satu tokoh sejarah terkenal dalam sejarah China.
Dinasti Han (202 SM-220 M) berkuasa setelah Dinasti Qin dan kekuasaannya berlangsung selama 400 tahun lebih, mencapai salah satu puncak kemakmuran pada zaman China kuno dan sama terkenalnya dengan Kekaisaran Romawi pada periode yang sama.
Patung Prajurit dan Kuda Terakota yang digali dari makam Qin Shihuang disebut-sebut sebagai “keajaiban dunia kedelapan”, dan makam Bangsawan Marquis Haihunhou dari Dinasti Han terkenal karena begitu banyaknya jumlah emas yang digali dari makamnya. Ketika keduanya bertemu, percikan seperti apa yang akan muncul?
“Keperkasaan Dinasti Qin’ adalah pameran khusus pertama yang diadakan di Museum Relik Bangsawan Marquis Haihunhou kami. Di China utara terdapat Patung Prajurit dan Kuda Terakota, di China selatan terdapat makam Bangsawan Marquis Haihunhou. Peradaban China diwariskan dari generasi ke generasi, dan pameran ini merupakan sebuah dialog peradaban utara-selatan China,” kata Xu Lan, sukarelawan di Museum Relik Bangsawan Marquis Haihunhou Dinasti Han Nanchang.
“Mulai dari koin era dinasti Qin dan Han, alat musik qing-batu dari Dinasti Qin serta qing-upman (liu li) dari Dinasti Han, hingga kereta kuda asli yang digunakan para bangsawan, semua itu digali dari kedua makam. Keduanya mewakili puncak kebudayaan dinasti Qin dan Han,” imbuh Xu. [Xinhua]