Lebih dari 90 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 82 persen telah menerima dosis kedua, menurut data terbaru.
LONDON, Inggris melaporkan 141.472 kasus baru virus corona dalam periode 24 jam terakhir, menambah total infeksi COVID-19 di negara itu menjadi 14.475.192, menurut data resmi yang dirilis pada Minggu (9/1).
Sementara itu, kematian terkait virus corona bertambah 97, menjadikan total kematian akibat COVID-19 di Inggris berjumlah 150.154.
Data terbaru itu keluar sehari setelah Inggris menembus tonggak suram 150.000 kematian akibat COVID-19, menjadikannya negara ketujuh di dunia yang mencapai angka itu setelah Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, Meksiko, dan Peru.
Sementara itu, Profesor Kevin Fenton, Direktur Kesehatan Regional Masyarakat London, mengatakan bahwa ibu kota Inggris “mungkin telah menembus atau berada di puncak” gelombang infeksi terbaru.
Berdasarkan data terbaru Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS) Inggris, Fenton mengatakan bahwa puncak gelombang baru itu mungkin terjadi sekitar periode Tahun Baru.
Dirinya mengatakan kota tersebut mencatat penurunan tingkat kasus secara keseluruhan, meskipun tingkat infeksi masih “sangat, sangat tinggi” dengan satu dari 10 warga London terinfeksi COVID-19.
Itu berarti “tidak perlu terburu-buru” untuk memberikan suntikan keempat kepada orang-orang yang rentan, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris.
Lebih dari 90 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 82 persen telah menerima dosis kedua, menurut data terbaru. Selain itu, lebih dari 61 persen telah menerima suntikan boosteratau dosis ketiga.
Guna mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, serta Amerika Serikat berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin COVID-19. Selesai