Foto yang diabadikan pada 19 Mei 2021 ini menunjukkan “kepompong emas” dan ulat sutra di peternakan pembudidayaan ulat sutra di Desa Jiansheng, Kota Tongxiang, Provinsi Zhejiang, China timur. (Xinhua/Xu Yu)
CHONGQING, 14 Oktober (Xinhua) — Tim peneliti China berhasil menyelesaikan analisis genom sumber plasma nutfah ulat sutra dalam skala besar dan menggambarkan peta pan-genom super pertama di dunia untuk ulat sutra, menurut Southwest University.
Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Communications baru-baru ini.
Pan-genom adalah jumlah dari seluruh informasi genomik dalam satu spesies, yang mencakup lebih banyak keragaman genetik dibandingkan genom referensi tunggal, kata Dai Fangyin dari Southwest University, pemimpin tim peneliti itu.
Ulat sutra adalah serangga ekonomi yang penting untuk memproduksi sutra. Namun, genom yang tersedia saat ini membatasi pemahaman tentang keragaman genetiknya dan penemuan alel (gen yang terletak dalam suatu anggota badan dan mengakibatkan sifat yang sama) yang berharga untuk pembudidayaan, tutur Dai.
Para peneliti secara mendalam mengurutkan ulang 1.078 ulat sutra dan mengumpulkan genom yang sudah lama dibaca untuk 545 perwakilan. Mereka menyusun sebuah dataset pan-genom resolusi tinggi yang mewakili hampir keseluruhan konten genomik ulat sutra.
Penelitian ini sangat penting untuk memecahkan hambatan pembudidayaan ulat sutra dan mempromosikan inovasi sumber daya plasma nutfah ulat sutra, papar Xiang Zhonghuai, akademisi dari Akademi Teknik China. [Xinhua]