BUDAPEST – Hungaria pada Kamis (27/5) meresmikan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu, yang dibangun oleh China National Machinery Import and Export Corporation (CMC) di dekat Kota Kaposvar, Hungaria barat daya.
Upacara peresmian ini dihadiri oleh Menteri Inovasi dan Teknologi Hungaria Laszlo Palkovics di lokasi dan Ketua CMC Kang Hubiao melalui sambungan video.
“Karena saya sendiri terlibat dengan proyek ini sejak awal, dan telah mengunjungi Hungaria beberapa kali selama bertahun-tahun, hari ini, sebagai ketua, saya sangat gembira melihat selesainya proyek ini,” tutur Kang, yang mengaku sedih harus menghadiri peresmian itu secara daring karena pembatasan perjalanan terkait pandemi.
Menurut Kang, keputusan membangun pembangkit berkapasitas 100 megawatt (MW) itu dilakukan lima tahun lalu, yakni pada 2016.
“Ketika kami mencari lokasi untuk pembangkit listrik masa depan kami, salah satu faktor kunci dalam keputusan kami adalah mencari mitra strategis yang dapat diandalkan, yang akan mendukung proyek tersebut, dan akan melihatnya sebagai miliknya sendiri. Kami telah menemukan mitra ini di Kota Kaposvar,” katanya.
Kang juga berterima kasih kepada pemerintah Hungaria atas dukungannya: “Pemerintah Hungaria mendukung tujuan kami sejak awal, meskipun proyek kami dengan kapasitas 100 MW mungkin tampak terlalu ambisius bagi sebagian orang saat itu, ketika kapasitas rata-rata pembangkit listrik tenaga surya kurang dari satu MW. Kami bersyukur bahwa pemerintah melihat kami sebagai mitra yang dapat dipercaya dan membantu kami mewujudkan impian ini.”
Sikap suportif pemerintah Hungaria dimulai pada 2010, papar Palkovics kepada Xinhua usai upacara pembukaan. “Pemerintah Hungaria memperkenalkan kebijakan ‘Pembukaan Timur’ pada 2010 dengan China sebagai aktor utamanya,” katanya.
“Salah satu bidang kerja sama antara Hungaria dan China adalah investasi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya 100 MW yang kami buka hari ini,” tutur Palkovics.
Menteri tersebut mengingatkan bahwa Hungaria sebagai negara anggota Uni Eropa (UE) bergabung dengan Kesepakatan Hijau Eropa pada 2019, yang menyatakan bahwa ekonomi harus netral karbon pada 2050.
Pembukaan pembangkit listrik tenaga surya Kaposvar sangat penting untuk mencapai tujuan ini, karena produksi listrik di Hungaria harus sepenuhnya berasal dari sumber bersih pada 2030, pungkas Palkovics.
Pembangkit itu, bernilai sekitar 100 juta euro (1 euro = Rp17.448), diperkirakan dapat menghasilkan 130 juta kilowatt-jam listrik dan membantu Hungaria mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 120.000 ton setiap tahun.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Budapest. (XHTV)