JAKARTA, Raksasa teknologi China Huawei menyalurkan bantuan berupa perangkat telekomunikasi dan peralatan penunjang kegiatan pembelajaran ke pesantren dan panti asuhan di 12 kota di Indonesia dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Hal ini disambut positif di tengah akselerasi pesantren menuju era digital.
Bantuan tersebut diberikan ke lima pondok pesantren dan sembilan panti asuhan di 12 kota, yang meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Makassar, Bekasi, Sumedang, dan Denpasar. Upacara penyaluran bantuan diadakan di Masjid Agung Sunda Kelapa, salah satu masjid bersejarah di Jakarta Pusat, pada Selasa (26/3).
Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Ramadan dan sudah berjalan sejak lima tahun terakhir.
Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan dan Wakil Presiden Huawei Indonesia Chenkan secara simbolis memberikan bantuan perangkat teknologi digital kepada perwakilan SMK IT Nurul Qolbi di Jakarta pada 26 Maret 2024. (Xinhua/Abdul Azis Said)
Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan mengapresiasi pemberian bantuan tersebut, yang dapat mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia. “Harapannya ke depan Huawei bisa terus memberikan dukungan untuk memperkuat kemampuan kita di bidang teknologi digital,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam upacara tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Abdul Haris, yang juga hadir dalam upacara tersebut, berharap bantuan serupa terus diberikan pada tahun-tahun mendatang dengan volume yang lebih besar.
Salah satu penerima bantuan itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan Islam Terpadu (SMK IT) Nurul Qolbi di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, yang saat ini memiliki sekitar 1.100 siswa dan sangat bergantung pada akses internet untuk kegiatan pembelajaran.
Wakil Kepala Sekolah SMK IT Nurul Qolbi Mustari mengatakan lembaganya sebenarnya sudah memiliki sekitar enam perangkat jaringan nirkabel (Wi-Fi) di dalam sekolah, namun masih sering terkendala kecepatan jaringan yang lambat lantaran banyaknya siswa dan guru yang mengakses internet. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, Huawei memberikan empat perangkat routerWi-Fi serta tambahan dua unit tablet.
“Bantuan ini tentu akan sangat bermanfaat dalam menunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah kami yang selama ini sudah mulai banyak memanfaatkan teknologi digital. Contohnya, saat menyelenggarakan ujian, kami mulai mengurangi penggunaan kertas dan beralih ke (metode) daring,” kata Mustari.
Sampai saat ini, Huawei telah membina lebih dari 102.000 talenta digital di Indonesia. Perusahaan asal Shenzhen, China, ini memiliki program khusus pengembangan talenta digital di pesantren yang diberi nama Digisantri. [Xinhua]