LANZHOU – Ma Yulan (50), seorang guru seni sekolah menengah atas (SMA), punya cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa cintanya yang mendalam terhadap kampung halamannya, yakni membuat lukisan warna-warni pada bebatuan yang dia temukan di Sungai Kuning.
Ma tinggal di Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu, China barat laut, yang dialiri arus utama Sungai Kuning.
Sama seperti mereka yang lahir dan dibesarkan di dekat Sungai Kuning, Ma selalu merasa punya ikatan dengan sungai tersebut.MA YULAN, Guru seni di Lanzhou University High School: “Ketika sekolah memutuskan untuk membuka kelas seni pilihan baru (pada 2019), sebuah ide muncul di kepala saya bahwa siswa dapat melukis di atas batu. Saya membuat beberapa contoh.
Saya senang karena contoh-contoh itu terlihat bagus. Rekan-rekan dan siswa saya juga merasa contoh lukisan batu itu indah. Sejak saat itu, saya terobsesi dengan lukisan batu.
Berdasarkan bahan-bahan lokal, dia menggunakan bebatuan untuk menceritakan kisah tentang kampung halamannya dan Sungai Kuning, seperti rakit kulit domba dan karavan unta di Jalur Sutra yang terkenal.
Dengan teknik melukis Ma yang istimewa, potret-potret hewan yang dia lukis menyerupai lukisan tiga dimensi.
MA YULAN, Guru seni di Lanzhou University High School: “Batu punya bentuk dan tekstur permukaan yang berbeda-beda. Kami perlu membuat desain terlebih dahulu untuk dapat memanfaatkan batu dan menonjolkan keindahannya, menjadikannya karya yang ekspresif.”
Terinspirasi oleh Ma, semakin banyak siswa yang jatuh cinta dengan lukisan batu.Ma senang melihat para siswanya telah menemukan cara yang bermakna untuk menikmati waktu luang sekaligus mengenal budaya kampung halaman mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China. (XHTV)