HANGZHOU – Jumlah koneksi seluler 5G di China kemungkinan akan mencapai lebih dari 830 juta pada akhir 2025, menjadi yang tertinggi di dunia, kata John Hoffman, CEO GSMA Ltd., asosiasi operator seluler internasional.
“5G akan mencakup lebih dari seperlima dari total koneksi seluler pada akhir 2025, setara dengan hampir 2 miliar koneksi,” kata Hoffman. Dia menyampaikan pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Wuzhen di acara Konferensi Internet Dunia 2021, yang dibuka pada Minggu (26/9) di Wuzhen, Provinsi Zhejiang China timur, melalui tautan video.
“Komersialisasi 5G berjalan dengan baik, seiring dengan jaringan dan layanan 5G menjangkau lebih banyak konsumen dan perusahaan di seluruh dunia,” ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa pemerintah China telah menjadikan penyebaran 5G sebagai prioritas dan mendukung upaya peluncuran jaringan industri yang agresif.
Seraya menggambarkan penetrasi 5G sebagai pendorong pertumbuhan yang signifikan, dirinya memperkirakan operator-operator seluler di seluruh dunia akan melakukan investasi sebesar 900 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.255) pada 2021 hingga 2025, dengan 80 persennya di 5G.
Hoffman juga menyatakan bahwa 5G memungkinkan perusahaan dan pemerintah untuk mengubah masyarakat dan memengaruhi kehidupan. [Xinhua]