JIUQUAN – Propulsi dan kapsul orbital pesawat antariksa berawak Shenzhou-12 akan terbakar saat kembali memasuki atmosfer Bumi (reentry), sehingga tidak membahayakan Bumi, kata Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA) pada Rabu (16/6).
Pesawat antariksa Shenzhou-12, beserta tiga astronautnya, menurut rencana akan diluncurkan pada Kamis (17/6) pagi waktu setempat dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut. Para kru akan tinggal di orbit selama tiga bulan untuk pembangunan stasiun luar angkasa China. Peluncuran pada Kamis itu akan dilakukan dengan roket pengangkut Long March-2F.
Asisten Direktur CMSA Ji Qiming dalam konferensi pers pada Rabu mengatakan bahwa sebagian besar komponen tahap terakhir roket pengangkut itu akan kembali memasuki atmosfer dan terbakar selama proses reentry tersebut, dengan “kemungkinan yang sangat rendah” mengakibatkan kerusakan pada aktivitas penerbangan dan darat. Reentry ini juga praktik yang umum saat ini di dunia, katanya sebagai tanggapan atas masalah keamanan seputar puing-puing pesawat antariksa dan puing-puing antariksa.
“Kami telah melacak dan memantau dengan cermat situasi reentry dari tahap terakhir roket pengangkut Long March-5B Y2 dan Long March-7 Y3 dalam peluncuran sebelumnya, dan menerbitkan parameter orbital terkait, waktu reentry, dan area pendaratan secara tepat waktu,” kata Ji.
Dia mengatakan pesawat antariksa kargo Tianzhou-2, yang diluncurkan pada 29 Mei untuk pembangunan stasiun ruang angkasa, akan dikeluarkan dari orbit setelah menyelesaikan misi dan terbakar saat reentry, dengan puing-puing minimum akan jatuh ke Samudra Pasifik Selatan.
Ji juga menyatakan China telah berkomitmen untuk penggunaan luar angkasa secara damai, dan bersedia terlibat dalam kerja sama internasional yang lebih luas dalam masalah puing-puing pesawat antariksa buatan manusia dan puing-puing antariksa untuk memastikan keberlanjutan kegiatan luar angkasa dalam jangka panjang. [Xinhua]