QINDDAO – China pada Selasa (20/7) meluncurkan sistem kereta cepat maglev baru yang dikembangkan di dalam negeri di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur.
Kereta levitasi magnetik tersebut dirancang memiliki kecepatan maksimum 600 km per jam.
Prototipe kereta itu diproduksi di Qingdao dan pengujian dimulai di Shanghai pada Juni tahun lalu.
Kereta maglev menghasilkan lebih sedikit kebisingan karena tidak adanya gesekan antara roda dan rel. Selain itu, radius belok (turning radius) minimumnya hanya setengah dari kereta bawah tanah, yang memungkinkannya melewati bangunan dengan lebih baik dalam perencanaan rute.
China telah menjadi pemimpin dunia dalam pembangunan jaringan kereta cepat. Pada akhir 2020, negara itu memiliki 37.900 km jalur kereta cepat yang beroperasi, terpanjang di dunia, menurut operator kereta api China.
Kereta maglev, yang melayang di atas rel dan memiliki tenaga pendorong magnet yang kuat untuk menghindari gesekan roda-rel, dirancang untuk mengatasi kendala kecepatan yang dihadapi kereta cepat.
Sistem maglev komersial pertama China dioperasikan pada 2003 di Shanghai. Jarak tempuh 30 km antara pusat kota dan bandara Pudong di kota itu didasarkan pada teknologi maglev Jerman yang disebut “suspensi elektromagnetik” (electromagnetic suspension/EMS).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.(XHTV)