WARTABUANA – China mengamankan posisi teratas industri energi angin global setelah memecahkan rekor jumlah penginstalasian pada 2020, seperti dilansir surat kabar Inggris Financial Times (FT) pada Kamis (18/3).
Menurut laporan Dewan Energi Angin Global (GWEC), sebuah asosiasi perdagangan internasional yang berbasis di Belgia, China memecahkan rekor dunia untuk penginstalasian kapasitas energi angin terbanyak dalam waktu satu tahun pada 2020, dengan kapasitas baru berjumlah 52 gigawatt (GW). Angka itu dua kali lipat dibandingkan penginstalasian tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan energi angin yang luar biasa dan pesat di kawasan ini dipimpin oleh China, yang kini memiliki kapasitas energi angin lebih banyak dibandingkan gabungan kapasitas energi angin di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin,” ujar Feng Zhao, kepala intelijen dan strategi pasar di GWEC, seperti dikutip surat kabar yang berbasis di London itu.
“Kami memperkirakan cepatnya penginstalasian di China tahun lalu karena penghapusan kebijakan Feed-in-Tariff (FiT) pembangkit listrik tenaga angin darat pada akhir 2020, tetapi pasar energi angin China melampaui perkiraan awal kami hingga lebih dari 73 persen,” imbuh Zhao.
“Kebijakan top-down yang menekankan pengintegrasian energi angin dan matahari ke jaringan listrik, alih-alih dukungan subsidi, mungkin akan mendorong transisi yang lebih besar ke energi terbarukan”, papar FT mengutip Liang Wanliang, direktur wilayah China untuk GWEC.
FT mengungkapkan pertemuan Komite Sentral Urusan Keuangan dan Ekonomi pada Senin (15/3) membahas bahwa China membutuhkan “sistem kelistrikan jenis baru yang berpusat pada energi bersih,” yang “diterjemahkan oleh para analis sebagai sinyal dilanjutkannya dukungan kebijakan yang kuat untuk energi terbarukan.”
Selain itu, target China untuk mencapai puncak emisi CO2 sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060, serta langkah yang diambil China “memicu optimisme adanya terobosan dalam negosiasi iklim global,” imbuh FT.
Di balik upaya terpadu tersebut, pangsa konsumsi energi bersih di China meningkat dari semula 19,1 persen pada 2016 menjadi 24,3 persen pada 2020, menurut data Biro Statistik Nasional China. [Xinhua]