GUANGZHOU – Provinsi Guangdong di China selatan mengambil sejumlah langkah termasuk mendistribusikan pasokan air, mengalihkan sumber daya air, dan melakukan peningkatan curah hujan artifisial untuk mengatasi kekeringan yang melanda.
Curah hujan yang lebih rendah dan kondisi penyimpanan air di waduk yang tidak memadai sejak Oktober tahun lalu telah menghambat pasokan air minum di sejumlah kota di Guangdong.
Sejak Oktober 2020, rata-rata curah hujan di Guangdong tercatat di angka 188,6 mm, turun 57 persen dari angka rata-rata yang biasanya tercatat pada periode tersebut.
Menurut data, total penyimpanan air di waduk-waduk berukuran besar dan sedang di provinsi tersebut pada pertengahan April juga turun 4,48 miliar meter kubik dari rata-rata normal.
Di Kota Jieyang yang dilanda kekeringan, jalur pipa air dipasang dan sumur-sumur air baru digali guna mengatasi kelangkaan air minum. Kota Shanwei menghadirkan ribuan pompa air untuk segera mengalihkan air demi mengakhiri kekeringan di area pertanian. Sementara kota Chaozhou dan Shantou telah mengadopsi strategi peningkatan curah hujan buatan guna meningkatkan curah hujan, serta mendistribusikan pasokan air ke wilayah permukiman.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guangzhou. (XHTV)