BEIJING, Para ahli virologi China melaporkan bahwa mereka telah menemukan antibodi manusia yang dapat dihirup, yang mampu mengikat dua target sekaligus, terhadap virus penyebab epidemi COVID-19.
Efektivitas antibodi terapeutik SARS-CoV-2 saat ini semakin terbatas oleh kemunculan varian virus yang terus-menerus, dan oleh difusi antibodi yang terbatas dari sirkulasi ke lokasi-lokasi infeksi virus pernapasan.
Para peneliti dari Universitas Fudan mengidentifikasi dua wilayah yang sangat terkonservasi pada domain pengikatan reseptor varian Omicron, yang menyiratkan bahwa bagian-bagian itu menolak variasi cepat yang mengarah pada pelepasan kekebalan, menurut penelitian yang diterbitkan pada Kamis (10/3) di jurnal Cell.
Para peneliti kemudian membuat antibodi domain tunggal bispesifik yang mampu “secara simultan dan sinergis” mengikat kedua wilayah tersebut, menurut penelitian tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa antibodi tersebut, dalam bentuk tetes cairan lima mikrometer, dapat secara efektif disalurkan ke paru-paru melalui pemberian inhalasi, dan menunjukkan luas netralisasi dan efikasi terapeutik yang sangat baik pada model tikus dengan infeksi SARS-CoV-2, urai penelitian tersebut.
Dalam model tikus dengan gejala COVID-19 yang parah dan titer virus yang tinggi di paru-paru, mereka menemukan bahwa inhalasi bn03 hampir menghilangkan seluruh virus hidup di paru-paru dan membantu memperbaiki cedera pada paru-paru.
Teknik produksi antibodi tersebut saat ini sedang dikembangkan, dan uji klinis diharapkan akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Selesai