GUANGZHOU – Djauhari Oratmangun, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk China, pada Rabu (24/3) berkunjung ke Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan, mengawali perhentian pertama “Indonesia Coffee Day” di China.
Pada acara tersebut, Djauhari memperkenalkan berbagai keunggulan dan ciri khas kopi produksi Indonesia kepada para pelaku bisnis dan pakar di bidang industri kopi di China. Menurutnya, pasar konsumen kopi China memiliki potensi yang sangat besar, dan beberapa tahun belakangan ini semakin banyak konsumen yang menerima dan menyukai kopi. Biji kopi Indonesia yang diekspor ke China saat ini proporsinya masih relatif kecil, namun laju pertumbuhannya pesat.
“Ke depan, industri konsumsi kopi di China akan berkembang cepat, kami melihat banyak mitra kerja sama potensial,” kata Djauhari.
Huang Jie, seorang pedagang kopi asal China yang juga merupakan direktur Guangzhou Wanyu Experience Center, mengatakan kopi Mandailing merupakan jenis kopi Indonesia yang paling laris di pasar China. Di masa mendatang, dia akan mempertimbangkan untuk mengimpor berbagai jenis kopi lainnya dari Indonesia agar konsumen dapat menikmati rasa kopi yang lebih kaya.
Sang duta besar RI tersebut baru-baru ini mengunjungi Shanghai, Fuzhou, Guangzhou, dan sejumlah tempat lain di China untuk berpartisipasi dalam pameran luring (offline) tradisional untuk mempromosikan kopi dan produk-produk Indonesia lainnya. Pada saat yang sama, platform perdagangan elektronik (e-commerce) China yang sedang berkembang pesat dan model penjualan siaran langsung daring (live streaming) yang sedang marak memungkinkan mereka melihat vitalitas dan potensi pasar China yang lebih luas.
Pada akhir Februari lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China dan sejumlah instansi pemerintah Indonesia menggelar konferensi promosi daring (online) untuk kopi Indonesia dengan menggandeng 11 produsen kopi dalam negeri, yang dianggap sebagai “diplomasi kopi” Indonesia untuk meningkatkan ekspor kopi ke China serta memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.
“Saya juga berencana melakukan promosi melalui live streaming di berbagai platform media sosial di China, berharap konsumen China dapat menikmati lebih banyak jenis kopi Indonesia,” ujar Djauhari.
China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama bertahun-tahun. Menurut data bea cukai China, impor China dari Indonesia mencapai 37,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.444) pada 2020, mencatatkan rekor tertinggi dan peningkatan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 9,5 persen. Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia yang mencatatkan kinerja positif, dengan pertumbuhan lebih dari 20 persen (yoy) dan mencapai 12,1 juta dolar AS. [Xinhua]