Szijjarto mengaitkan kenaikan harga gas alam di Eropa dengan “pengurangan pasokan yang dipaksakan secara sengaja.”
BUDAPEST, 8 Januari (Xinhua) — Harga gas alam di Eropa melonjak hingga 20 persen setelah Ukraina menghentikan transit gas alam Rusia melalui wilayahnya, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto pada Selasa (7/1).
Ukraina menghentikan transit gas alam Rusia ke Eropa pada 1 Januari, menyusul berakhirnya perjanjian transit selama lima tahun.
Dalam sebuah unggahan di akun Facebook, Szijjarto mengaitkan kenaikan harga gas alam dengan “pengurangan pasokan yang dipaksakan secara sengaja,” yang berasal dari keputusan dan sanksi politik.
Daya saing Uni Eropa (UE) telah menurun secara signifikan, ujar Szijjarto, seraya menambahkan bahwa harga gas alam yang lebih tinggi daripada harga yang dibayarkan oleh para pesaing global adalah penyebabnya.
Hongaria, yang mengimpor gas alam melalui berbagai rute, telah berhasil mempertahankan pasokan energi yang aman. Szijjarto menyebutkan pentingnya jalur pipa Turkish Stream secara strategis. Tanpa adanya jalur pipa ini, katanya, Hongaria “akan berada dalam posisi yang sangat sulit sebagai negara yang terkurung daratan.”
Dalam sebuah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Slovakia Juraj Blanar, Szijjarto menyerukan kepatuhan terhadap Perjanjian Asosiasi UE-Ukraina, yang mencakup ketentuan-ketentuan untuk mempertahankan rute pasokan energi.
Sementara Hongaria tetap berkomitmen pada langkah-langkah pengurangan biaya energinya, Szijjarto mengatakan, dia juga memperingatkan bahwa kenaikan harga gas terus menciptakan “tantangan daya saing baru” bagi UE.
Menlu tersebut menegaskan kembali niat Hongaria untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra regional guna mengatasi kesulitan-kesulitan ini. Selesai