HONG KONG, 8 April (Xinhua) — Pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong akan mempertahankan status Hong Kong sebagai pelabuhan bebas dan memastikan aliran bebas barang, dana, dan informasi, demikian disampaikan Sekretaris Keuangan Pemerintah SAR Hong Kong Paul Chan pada Senin (7/4).
Chan mengatakan bahwa apa yang disebut sebagai “tarif timbal balik” Amerika Serikat (AS) atas impor dari hampir semua mitra dagangnya melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menjungkirbalikkan rantai pasokan global, dan memberikan pukulan berat bagi pemulihan ekonomi global.
Tarif besar-besaran yang meluas itu ditolak oleh masyarakat internasional dan pasar investasi, serta akan merugikan ekonomi AS, perusahaan-perusahaannya, dan juga para konsumennya, tutur Chan.
Tarif tersebut telah mengguncang saham-saham AS, yang merosot selama dua hari berturut-turut pada pekan lalu. Saham-saham Eropa dan Asia juga ikut merosot. Indeks acuan Hong Kong, Hang Seng Index, anjlok lebih dari 3.000 poin pada Senin.
Dolar Hong Kong tetap stabil di bawah Sistem Nilai Tukar Terkait (Linked Exchange Rate System), kata Chan. Perdagangan pasar berjalan dengan tertib dan lancar, dan tidak ditemukan penyimpangan yang bisa berdampak sistemik pada pasar Hong Kong, tambah Chan.
Chan mengatakan bahwa pemerintah SAR Hong Kong akan tetap waspada untuk berjaga-jaga menghadapi risiko keuangan.
Chan menyampaikan bahwa Hong Kong, sebagai pusat perdagangan internasional, dalam jangka pendek tidak kebal terhadap gangguan dalam iklim perdagangan global. Dia melanjutkan pemerintah SAR Hong Kong akan terus mendukung usaha kecil dan menengah setempat dengan mengalokasikan lebih banyak dana dan menjajaki pasar-pasar baru. Selesai