YERUSALEM/GAZA, 31 Januari (Xinhua) — Israel pada Kamis (30/1) sepakat membebaskan 110 tahanan Palestina, termasuk 30 anak di bawah umur, mengubah keputusan sebelumnya untuk menunda pertukaran tersebut. Langkah ini diambil setelah pembebasan tiga sandera Israel dan lima sandera Thailand oleh Hamas di bawah kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang sedang berlangsung.
Keputusan tersebut diambil meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sempat menunda pembebasan tahanan, dengan alasan masalah keamanan saat terjadi kekacauan dalam proses serah terima sandera di Gaza selatan.
Upaya mediasi membantu menyelamatkan putaran ketiga pertukaran sandera dan tahanan antara Israel dan Hamas.
Pertukaran hari itu dimulai dengan pembebasan Agam Berger, tentara Israel berusia 20 tahun yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di pangkalan Nahal Oz. Rekaman video menunjukkan dirinya berseragam warna khaki saat keluar dari bangunan yang rusak di Jabalia, Gaza utara, sebelum diserahkan ke pihak Israel.
Di Khan Younis, Gaza selatan, Hamas membebaskan dua warga Israel lainnya, yaitu Arbel Yahoud (29) dan Gadi Mozes (80), serta lima pekerja pertanian asal Thailand. Para sandera Thailand, yang diidentifikasi sebagai Thenna Pongsak, Sathian Suwannakham, Sriaoun Watchara, Seathao Bannawat, dan Rumnao Surasak, sedang bekerja di Israel selatan ketika mereka ditawan.
Situasi kekacauan terjadi ketika ratusan warga Gaza berkumpul, dan para militan berupaya mengendalikan kerumunan massa. Netanyahu mengecam “pemandangan yang mengejutkan” itu dan mendesak para mediator internasional untuk memastikan penyerahan sandera yang aman.
Setelah pembebasan para sandera, kantor Netanyahu pada awalnya menunda pembebasan tahanan Palestina, dan menuntut jaminan keamanan pembebasan ke depannya. Media Israel melaporkan bus-bus yang membawa para tahanan Palestina diperintahkan untuk kembali. Namun sekitar satu jam kemudian, Israel melanjutkan pertukaran itu setelah para mediator mendapatkan jaminan.
Di Hostage Square di Tel Aviv, tempat berlangsungnya aksi unjuk rasa setiap pekan yang menyerukan kesepakatan gencatan senjata untuk pembebasan sandera, kerumunan massa merayakan pembebasan terbaru itu sembari menunjukkan foto para sandera yang masih ditawan di Gaza. Beberapa sandera, termasuk yang diyakini telah meninggal, diperkirakan akan dilepaskan dalam tahap selanjutnya dari kesepakatan tersebut.
Steve Witkoff, utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, yang sedang berada di Israel untuk melakukan pembicaraan dengan Netanyahu dan para pejabat lainnya, mengunjungi Hostage Square dan berbicara dengan para keluarga tawanan. Dia menyatakan optimisme atas kelanjutan kesepakatan tersebut dan mengungkapkan seorang sandera Amerika-Israel mungkin akan dibebaskan pada Jumat (31/1), menjelang jadwal pertukaran berikutnya pada Sabtu (1/2).
Ini merupakan pertukaran ketiga sejak gencatan senjata Gaza dimulai pada 19 Januari. Netanyahu masih mendapat tekanan dari mitra koalisi sayap kanannya, Bezalel Smotrich, untuk melanjutkan operasi militer sebelum kesepakatan itu rampung.
Semua sandera yang dibebaskan menjalani pemeriksaan medis di Israel. Mozes, yang diculik dari Kibbutz Nir Oz, dilaporkan dalam kondisi baik di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, sementara Berger dibawa ke Rumah Sakit Beilinson di Petah Tikva.
Lebih dari 60 sandera Israel dan 290 tahanan Palestina telah dibebaskan dalam pertukaran di bawah kesepakatan gencatan senjata. Israel bersikeras gencatan senjata tidak akan menghalangi kampanye mereka yang lebih luas melawan Hamas, sementara para mediator mendorong untuk memperpanjang jeda pertempuran. Peristiwa pada Kamis menyoroti rapuhnya kesepakatan tersebut karena kedua belah pihak tidak percaya satu sama lain dan saling menuntut. Selesai