BUENOS AIRES – Tandanor, galangan kapal bersejarah di Argentina, berhasil mengatasi berbagai tantangan selama pandemi COVID-19 dan berharap dapat memasuki pasar internasional.
Tandanor merupakan salah satu galangan kapal terpenting di Amerika Selatan. Tempat ini mencakup lahan seluas sekitar 13 hektare, dengan sekitar 8 hektare di antaranya secara spesifik terhubung dengan galangan kapal Tandanor. Sementara sekitar 5 hektare lainnya terhubung dengan galangan kapal Almirante Storni, yang khusus dibangun untuk perakitan kapal selam model TRI700 pada 1978.
Kapal-kapal dari seluruh dunia berlabuh di Tandanor, yang dibangun pada 1879. Pada tahun 1990-an, galangan kapal itu memasuki periode penurunan, mencapai titik balik akibat kekurangan dana dan privatisasi.
Namun pada 2007, pemerintah Argentina memutuskan untuk memulihkan sejumlah bengkel kerja strategis dan menaikkan kepemilikan galangan kapal oleh negara, menyerahkan 90 persen pengoperasiannya ke tangan negara. Sementara itu, 10 persen sisanya akan diberikan kepada para pekerja, yang mengakui upaya yang dilakukan untuk mempertahankan perusahaan itu. Upaya ini diratifikasi pada 2020 saat COVID-19 memengaruhi berbagai sektor di negara tersebut.
Presiden Tandanor Miguel Tudino menyampaikan bahwa pada 2020, perusahaan itu mencapai konstruksi atau rekonstruksi pada level yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dan membukukan tingkat pendapatan 20 persen.
Selain itu, terdapat juga 13 jembatan yang dibangun untuk menopang jalur penyeberangan bagi kereta penumpang di Sarmiento, yang menghubungkan pusat kota Buenos Aires dengan wilayah pinggiran barat.
Tudino menyatakan bahwa jembatan-jembatan yang diperuntukkan bagi sirkulasi pengangkutan kargo ringan dan berat ini akan memungkinkan peningkatan frekuensi formasi guna mengangkut lebih banyak penumpang. Selain itu, ini akan menghasilkan lebih dari 200 lapangan kerja langsung.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Buenos Aires. (XHTV)