MANILA, 30 Maret (Xinhua) — Filipina pada Senin (29/3) menerima batch pertama vaksin COVID-19 Sinovac yang dibeli oleh pemerintah negara tersebut dari China. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyambut kedatangan vaksin CoronaVac bersama Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian di pangkalan angkatan udara di ibu kota Manila.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan bahwa kedatangan vaksin tersebut “sangat tepat waktu dan penting,” terutama saat Metro Manila dan beberapa provinsi di sekitarnya mengalami lonjakan infeksi virus corona.
Dua batch sumbangan vaksin Sinovac dari China sebelumnya telah tiba di Filipina sejak Februari lalu, sehingga memungkinkan negara di Asia Tenggara itu untuk memulai program vaksinasinya pada 1 Maret.
“Saat ini, China merupakan negara pertama dan satu-satunya yang menyediakan vaksin untuk Filipina melalui sumbangan dan pengadaan komersial, yang merupakan bukti persahabatan tradisional kami dengan solidaritas dan kemitraan yang lebih erat di era baru,” kata Duta Besar Huang dalam upacara serah terima pada Senin.
Pada hari yang sama, Departemen Kesehatan Filipina melaporkan 10.016 kasus terkonfirmasi baru COVID-19, angka harian tertinggi sejak wabah virus corona merebak di Filipina pada Januari tahun lalu, sehingga total kasus saat ini menjadi 731.894.
Jumlah kematian meningkat menjadi 13.186 pada Senin setelah tambahan 16 pasien meninggal karena penyakit tersebut.
Pemerintah Filipina meningkatkan upaya vaksinasi di Metro Manila dan empat provinsi di sekitarnya, tempat sebagian besar infeksi telah terdeteksi. Program tersebut menargetkan untuk menginokulasi hingga 70 juta warga Filipina pada tahun ini guna mencapai kekebalan kelompok, dimulai dengan tenaga kesehatan dan warga lanjut usia. [Xinhua]