CANBERRA – Para epidemiolog terkemuka menyerukan Australia untuk mengadopsi pendekatan nasional guna memerangi varian Delta COVID-19.
Mary-Louise McLaws, seorang epidemiolog yang merupakan anggota tim tanggap COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa mengandalkan negara bagian dan wilayah untuk menekan penyebaran wabah COVID-19 menempatkan seluruh Australia dalam bahaya.
McLaws adalah salah satu dari sekelompok ahli yang menyerukan pemerintah federal untuk menerapkan pedoman nasional tentang kapan langkah-langkah kesehatan masyarakat harus diterapkan untuk mencegah semua varian baru virus corona.
Seruan itu muncul setelah New South Wales (NSW) melaporkan 112 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal dalam 24 jam terakhir pada Senin (12/7), memicu peringatan bahwa karantina wilayah (lockdown) di Sydney Raya dapat berlangsung selama lebih dari sebulan.
McLaws memperingatkan wabah di NSW menyebar lebih cepat dari gelombang kedua infeksi di Victoria pada pertengahan 2020 yang mengakibatkan sekitar 800 kematian. Menurutnya, mengatasi wabah sebesar itu tanpa pendekatan nasional akan menjadi hal yang mustahil.
Peraturan nasional, kata McLaws, dapat memandu diterapkannya karantina wilayah.
“Hal itu akan memberi kesempatan bagi pihak otoritas untuk dengan segera mengidentifikasi seberapa cepat dan sejauh mana kebocoran terjadi dan Anda tidak akan mengalami situasi seperti di NSW, tempat terjadinya peningkatan kasus enam kali lipat dalam waktu singkat,” papar McLaws seperti dikutip surat kabar Nine Entertainment pada Selasa (13/7).
“Kita harus mulai memperlakukan varian-varian mengkhawatirkan yang muncul ini dengan sangat hati-hati.”
Adrian Esterman, seorang profesor epidemiologi di Universitas Australia Selatan, menggambarkan pendekatan yang dipimpin negara saat ini “benar-benar bodoh”. Dia pun mendesak pihak otoritas di NSW untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat seperti memerintahkan toko-toko eceran untuk tutup.
“Saat ini, varian Delta menghantam setiap kekurangan dalam strategi kita,” kata James Trauer, kepala unit pemodelan epidemiologi Universitas Monash. “Kita sangat membutuhkan strategi nasional,” imbuhnya. [Xinhua]