Seperti yang telah diuraikan oleh para analis, negara-negara berkembang secara khusus membutuhkan lebih banyak dukungan.
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak negatif yang sangat besar terhadap perekonomian dunia, dan negara-negara berkembang menderita kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara maju, ujar Suryono, seraya menambahkan bahwa kesenjangan pertumbuhan di antara negara-negara berkembang dan negara maju makin melebar.
Pada 2023, India akan memegang tampuk Presidensi G20, diikuti oleh Brasil pada 2024. Mengingat presidensi bergilir tersebut berperan sebagai penentu dalam merancang agenda KTT para pemimpin itu pada tahun masing-masing, pengaturan tersebut memiliki arti bahwa beragam kekhawatiran yang dimiliki oleh emerging countries, seperti pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan pembaruan digital, mungkin menjadi prioritas, kata Wang Wen, dekan eksekutif Institut Chongyang untuk Studi Keuangan di Universitas Renmin China.
Foto yang diabadikan pada 11 November 2022 ini menunjukkan logo dan dekorasi untuk KTT Kelompok 20 (G20) ke-17 di luar sebuah venue KTT G20 di Bali. (Xinhua/Xu Qin)
PERAN CHINA
Sebagai perekonomian terbesar kedua sekaligus negara berkembang terbesar di dunia, China mendukung G20 dalam memainkan peran utama untuk mengatasi berbagai tantangan global dan meningkatkan tata kelola ekonomi global serta menyerukan peningkatan representasi dan penguatan suara negara-negara berkembang terkait urusan-urusan internasional.
“China telah melakukan upaya yang luar biasa termasuk membangun kemampuan di dalam negara mereka sendiri dan juga membantu negara-negara berkembang untuk mengatasi kekurangan kapasitas dan membangun infrastruktur yang diinginkan guna menghadapi tantangan selama pandemi,” kata Deepak.
“Saya pikir China akan terus melakukan seruan kepada para pemimpin G20 untuk membangun kapasitas-kapasitas ini dan melakukan upaya terpusat dalam membangun jenis infrastruktur kesehatan yang diperlukan,” imbuhnya.
Menurut pandangan Kiyoyuki Seguchi, direktur penelitian di Institut Canon untuk Studi Global Jepang, China menganut arah globalisasi ekonomi yang tepat.
“China berkomitmen menjalin kerja sama dengan negara-negara lain untuk mendorong lingkungan internasional yang kondusif bagi pembangunan dan menciptakan kekuatan pendorong baru untuk pertumbuhan global,” tutur Seguchi. [Xinhua]