NEW YORK CITY – Wall Street melihat peluang di pasar China di tengah meningkatnya ketidak pastian di seluruh dunia, menurut sebuah laporan The New York Times (NYT) baru-baru ini.
“Bagi beberapa nama terbesar di Wall Street, prospek ekonomi China terlihat lebih cerah daripada sebelumnya,” sebut laporan yang diterbitkan pada Rabu (6/10) itu, mengutip reaksi positif perusahaan perbankan investasi global J.P. Morgan dan Goldman Sachs, serta perusahaan manajemen investasi global BlackRock sebagai contohnya.
Menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan investasi global diberi peluang yang lebih besar di China melalui keterbukaan negara tersebut, laporan NYT itu menuliskan bahwa “Wall Street mungkin benar jika bersikap bullish (optimistis).”
“China telah membantah prediksi bearish (pesimistis) di masa lalu,” sebut laporan. Selain itu, Amerika Serikat dan China masih berbagi hubungan bisnis yang luas, lanjut laporan tersebut.
Wall Street percaya bahwa China “terlalu besar untuk diabaikan,” yang telah didengarkan oleh banyak investor, ungkap laporan NYT.
Sebagai contoh, reksa dana dan dana pertukaran dagang (exchange-trade fund) Amerika yang terutama diinvestasikan di China mencatatkan aset bersih sebesar 43 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.238) hingga akhir Agustus, naik 43 persen dari tahun sebelumnya (year on year), urai laporan itu.
Pertumbuhan ekonomi China “masih lebih kuat daripada di sebagian besar tempat lain,” sebuah fakta yang tidak akan berubah dalam semalam, imbuh laporan tersebut. [Xinhua]