Seorang penduduk desa bekerja di lini produksi daun teh di pabrik sebuah perusahaan teh di Distrik Nanzheng yang terletak di Hanzhong, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 5 April 2023. (Xinhua/Shao Rui)
BEIJING, 9 April (Xinhua) — Usaha kecil dan menengah (UKM) China mencatatkan peningkatan lebih lanjut dalam aktivitas mereka pada kuartal pertama (Q1) tahun ini setelah ekonomi negara itu terus pulih dengan kuat, tunjuk data industri pada Minggu (9/4).
Indeks Pengembangan UKM, yang dihitung berdasarkan survei terhadap 3.000 UKM dari delapan industri utama, mencapai 89,3 pada Q1, naik dari 88 pada kuartal keempat (Q4) 2022, ungkap Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah China dalam sebuah laporan bulanan.
Meski masih di bawah garis boom-and-bust100, angka tersebut membalikkan tren penurunan yang terlihat sejak kuartal kedua 2021.
Subindeks untuk keseluruhan delapan sektor utama menguat pada Q1, dengan subindeks untuk industri akomodasi dan katering, industri penyebaran informasi, layanan komputer, dan perangkat lunak, serta industri transportasi, pos, dan penyimpanan melaporkan peningkatan yang lebih signifikan di antara semua sektor yang dikaji.
Berkat momentum pemulihan secara keseluruhan dan permintaan pasar yang meningkat di China, UKM semakin percaya diri dalam pengembangan bisnis, yang tercermin dalam ekspektasi pasar mereka yang membaik, kata asosiasi itu, seraya menambahkan bahwa masalah kelangkaan modal UKM telah mereda.
Namun demikian, asosiasi tersebut masih memperingatkan tentang kesulitan menaikkan biaya tenaga kerja dan perumahan, mendesak upaya untuk meningkatkan lingkungan bisnis, serta menjaga kesinambungan, stabilitas, dan transparansi kebijakan pemerintah. [Xinhua]