BRUSSEL – Komisi Eropa pada Rabu (14/4) mengumumkan akan meminjam 800 miliar euro (1 euro = Rp17.511) dengan harga saat ini dari pasar modal hingga 2026 guna mendanai rencana besar-besaran Uni Eropa (UE) untuk menyelamatkan ekonominya yang dihantam COVID-19.
Strategi pendanaan yang beragam telah disusun untuk memastikan negara-negara anggota UE akan menerima pinjaman melalui paket yang disebut NextGenerationEU dengan bunga yang ringan.
Uni Eropa menetapkan Desember 2058 sebagai tenggat waktu bagi mereka untuk melunasi seluruh pinjaman, serta berencana membuat sumber daya baru sendiri guna memperkuat kemampuan pelunasannya.
Saat menyampaikan pengumuman ini dalam sebuah konferensi pers, Komisaris Eropa untuk Anggaran dan Administrasi Johannes Hahn juga mendesak negara-negara anggota UE yang belum meratifikasi Own Resources Decision (ORD) agar melakukannya secepat mungkin.
“Pesannya jelas. Begitu Komisi Eropa mendapat izin sah untuk melakukan pinjaman, kami siap menjalankannya,” kata Hahn.
Sejauh ini, Jerman, Estonia, Polandia, Hongaria, Austria, Finlandia, Rumania, Belanda, Irlandia, dan Lithuania belum meratifikasi ORD. Sementara itu, 17 negara anggota lainnya sudah meratifikasi, ungkap Hahn.
UE telah memutuskan untuk mengeluarkan paket stimulus bersejarah senilai 1,8 triliun euro pada harga 2018, atau lebih dari 2 triliun euro berdasarkan harga saat ini, guna membantu blok tersebut mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi serta mewujudkan pemulihan yang lebih hijau dan lebih digital. [Xinhua]