Sejumlah turis terlihat di sebuah pantai di Antalya, Turkiye, pada 6 Juni 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)
Oleh Burak Akinci
ANKARA, 7 Juni (Xinhua) — Turkiye berharap dapat memanfaatkan pendapatan sektor industri pariwisata penting musim panas untuk mendukung perekonomiannya yang sedang terpuruk seiring turis asing mulai berdatangan ke resor liburan Turkiye yang cerah, kata para profesional industri.
Setiap tahun, industri penting ini, yang mempekerjakan 2,6 juta pekerja, menghasilkan miliaran dolar AS, menawarkan topangan yang sangat dibutuhkan bagi perekonomian nasional.
Pendapatan pariwisata Turkiye melonjak menjadi 46,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.875) pada 2022, meningkat lebih dari 50 persen dari 30 miliar dolar AS pada 2021, menurut data resmi yang diumumkan pada akhir Januari.
“Di Turkiye, pariwisata telah menjadi sektor yang sangat penting bagi perekonomian karena menghasilkan devisa yang sangat dibutuhkan,” kata Kaan Sahinalp, perwakilan Turkiye dari raksasa biro perjalanan Jerman TUI, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
“Industri pariwisata sangat penting untuk mata uang keras yang dibawanya bagi perekonomian secara keseluruhan, membantu mengurangi defisit neraca berjalan yang substansial di negara ini,” ungkapnya.
Dia optimistis industri ini dapat memenuhi target pemerintah untuk 60 juta kunjungan turis asing dan pendapatan sebesar 60 miliar dolar AS pada 2023.
Sementara itu, Sahinalp mengungkapkan bahwa melemahnya mata uang Turkiye akan memberi negara tersebut “keuntungan signifikan” dibandingkan para pesaing regionalnya dalam hal harga.
Turis terlihat di sebuah pantai di Antalya, Turkiye, pada 6 Juni 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)
Pada Rabu (7/6), nilai mata uang lira Turkiye merosot lebih dari 7 persen terhadap greenback(dolar AS), diperdagangkan pada 23 lira Turkiye per 1 dolar AS, penurunan terbesar dalam beberapa tahun. Lira Turkiye telah melemah sejak 2018.
Pada kuartal pertama (Q1) 2023, pendapatan sektor pariwisata Turkiye melonjak 32,3 persen menjadi 8,7 miliar dolar AS, menurut laporan Institut Statistik Turkiye pada 30 April.
Pejabat lokal Turkiye sangat mengharapkan musim pariwisata yang baik setelah gempa bumi dahsyat pada Februari 2023 lalu merenggut nyawa hampir 51.000 orang, dan menyebabkan banyak hotel di sepanjang pantai Aegea dan Mediterania menampung para penyintas yang telantar hingga berbulan-bulan lamanya.
Jumlah pelancong Rusia kemungkinan turun karena krisis Ukraina dan meningkatnya biaya, ujar Recep Yavuz, Ketua Kelompok Kerja Pariwisata Dewan Kota Antalya.
Pada Mei, kunjungan wisatawan dari Rusia turun dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai akibat dari melemahnya daya beli masyarakat karena rubel Rusia terdepresiasi ke rekor terendah, tutur Yavuz kepada Xinhua.
Namun menurut Sahinalp, hal ini hanya sementara dan para pelancong Rusia akan berbondong-bondong mengunjungi pesisir Mediterania dalam waktu dekat.
Menurut laporan yang dirilis oleh Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council) pada Januari 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata Turkiye diperkirakan akan meningkat sekitar 5,5 persen dalam basis tahunan selama 10 tahun mendatang (2022-2032). [Xinhua]
